Kopi Gunungwangi Majalengka Rambah Pasar Australia

- 12 Oktober 2020, 17:30 WIB
Petani kopi Gunungwangi Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat, memantau kondisi lahan kopi untuk meningkatkan produksi
Petani kopi Gunungwangi Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat, memantau kondisi lahan kopi untuk meningkatkan produksi /

Baca Juga: Raup Untung Miliaran dari Budidaya Porang, Ini Caranya!

Termasuk menjaga brand, dengan mendaftarkan hak paten merek Aki Away, meski sampai saat ini belum ada kabar sampai sejauh mana prosesnya. Dirinya bahkan mengagendakan desa wisata kopi di Majalengka.

“Kata kuncinya adalah pemberdayaan masyarakat, kami sejauh ini baru memproduksi sekitar 4 ton per tahun padahal potensinya masih cukup besar. Dengan desa wisata, semua ssktor bisa meningkatkan pendapatan,” tandas Siti.

Pemberdayaan memang menjadi passion Siti, yang di awal tahun 1996 bergabung di PNPM simpan pinjam.

Baca Juga: Kelompok Pegiat Kenalkan Tanaman Porang ke Petani di Majalengka

Dia sering menemui nasabah yang mengeluh kesulitan membayar dan menawarkan diri membayar dengan hasil panen pisang.

Sehingga Siti berinisiatif membuka usaha keripik pisang, yang juga bertahan sampai saat ini.

Ketika PNPM tergerus bank Emok atau kredit keliling, Siti melihat pemberdayaan masyarakat semakin menurun khususnya hasil panen pisang. Meskipun produksi masih berjalan karena bahan baku bisa dibeli di pasar.

Baca Juga: Pelaku UKM Mau Bantuan Dana Facebook? Cek Caranya Disini

Kondisi tersebut diperparah dengan kebijakan yang dikeluarkan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di tahun 2016, yang membatasi penanaman di lahan milik TNGC selain tanaman pisang yang habis dirusak hama babi hutan.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah