Menghadapi Musim Penghujan, Ini yang Dilakukan Warga Kampung Kaputren Desa Putridalem

8 November 2020, 19:00 WIB
Warga Kampung Kaputren Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh Majalengka, gotong royong membersihkan parit di lingkungan sekitar, Minggu 8 November 2020 /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA – Menghadapi musim penghujan, warga Kampung Kaputren Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh melaksanakan gotong royong kerja bakti membersihkan saluran air.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya antisipasi terjadinya banjir di musim hujan. Kadus Kaputren Desa Putridalem Yahya Sunarya menginisiasi kerja bakti gerakkan masyarakat untuk sadar akan menjaga kebersihan lingkungan, dengan harapan lingkungan sehat akan berdampak kepada kesehatan masyarakat.

“Alhamdulillah antusias masyarakat mayoritas petani yang kebetulan masih belum mengerjakan pekerjaan di sawah. Dengan modal makan bersama setelahnya, kekompakan masyarakat patut diapresiasi,” ujarnya, Minggu 8 November 2020.

Baca Juga: Trump Kalah, Rakyat Palestina Senang

Sementara itu, Kepala Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh, Endah Hendrawati mengatakan, Budaya leluhur negara ini adalah gotong royong.

Dengan cara itu pihaknya ingin mewujudkan lingkungan yang bersih. Apalagi sekarang akan menghadapi hujan, untuk mengantisipasi banjir.

Ia mengakui, ketika memasuki musim penghujan banyak titik-titik di wilayahnya rawan terjadi banjir.

Baca Juga: Tahun Depan, Desa Putridalem Akan Garap Agrowisata Edukasi

Ini dikarenakan masih banyaknya perilaku masyarakat yang belum sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah ke sungai.

"Sehingga, banyak saluran sungai atau parit yang menjadi tempat sampah. Dan dalam kegiatan gotong royong ini, kami bersinergi dengan masyarakat," tuturnya.

Jika banyak saluran sungai yang dipenuhi sampah, lanjut Endah, tentu membahayakan karena menjadi cikal bakal terjadinya banjir ketika musim hujan datang.

Baca Juga: Desa Putridalem Ditunjuk Kemensos Menggelar Program Keserasian Sosial

Tidak seimbangnya antara air yang datang dan pergi, serta semakin menyempitnya saluran air akibat maraknya pembangunan juga menjadi kontribusi terjadinya banjir.

"Iya di sekitar anak sungai ini biasanya banjir, karena airnya besar sampah menumpuk, sementara sungainya kecil dan dangkal," katanya.***

 

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler