Jika Satu Orang Diberi Dua Dosis Vaksin Covid 19, Jawa Barat Butuh 72 Juta Vaksin

- 23 Oktober 2020, 07:00 WIB
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Marion Siagian  saat ekspose strategi penyaluran vaksinasi Covid-19.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Marion Siagian saat ekspose strategi penyaluran vaksinasi Covid-19. /Humas Pemprov Jabar/

PORTAL MAJALENGKA - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Marion Siagian mengatakan, kebutuhan vaksin COVID-19 di Jawa Barat mencapai 72.145.938 dosis.

Yakni satu orang mendapatkan dua dosis penyuntikan dengan sasaran vaksinasi sebanyak 36.072.969 orang (sasaran penduduk usia 18 hingga 59 tahun).

Menurut Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jabar ini, Kamis, dalam ekspose strategi pelaksanaan vaksinasi di hadapan Gubernur  Mochamad Ridwan Kamil menjelaskan, vaksinasi di wilayah ini menyasar 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.

Baca Juga: Jawa Barat Sudah Menyetujui Raperda Pondok Pesantren, Kini Tinggal di Daerah yang Harus Segera

"Untuk (warga) 60 tahun ke atas dan 18 tahun ke bawah, kami masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, apakah diikutsertakan (dalam vaksinasi) atau tidak," kata Marion seperti dikutip ANTARA.

Terkait prioritas sasaran vaksinasi, Marion menuturkan bahwa prioritas pertama sesuai Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi adalah tenaga kesehatan (nakes) dan TNI/Polri dengan kebutuhan 315.564 dosis vaksin untuk total sasaran sekitar 157.782 orang di Jabar.

"Lalu untuk kelompok pelayanan publik (sebanyak) 95.248 orang dengan kebutuhan vaksin 190.496. Kami masih meng-update terus supaya pada hari-H (vaksinasi) semua kelompok prioritas ini bisa tercakup," ujarnya.

Baca Juga: Momen Hari Santri Nasional, Maman Imanulhaq: Semua Daerah Harus Punya Perda Pesantren

Untuk proses vaksinasi, Marion mengatakan bahwa pihaknya akan menambah jumlah tenaga vaksinator terlatih yang saat ini sudah mencapai 1.094 orang.

Sementara tenaga kesehatan di Jabar total berjumlah 85 ribu orang.

Vaksin sendiri nantinya harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat Celsius.

Baca Juga: Pertamina Salurkan Program Kemitraan Pinky Movement Kepada 12 UMKM

Marion berujar, pihaknya terus melakukan asesmen pada alat pendingin di seluruh tempat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Jabar.

"Vaksin itu mulai dari pengiriman sampai ke tubuh penerima harus dalam keadaan baik, harus disimpan di suhu 2-8 derajat Celcius.

Untuk itu, kami melakukan asesmen terhadap kulkas-kulkas untuk penyimpanan vaksin di semua fasyankes," ujar Marion.

Baca Juga: Karna Sobahi: Tidak Etis Menolak UU Cipta Kerja

Fokus Wilayah Bodebek

Dalam agenda simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tapos Kota Depok ini, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menyatakan, vaksin akan fokus diberikan kepada lima daerah di Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus COVID-19 di Jabar.

Marion menjelaskan, total alat pendingin untuk menyimpan vaksin di seluruh wilayah Bodebek berjumlah 354 buah.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x