DEEP: Rekam Jejak Mulai dari Pileg sampai Pilpres

- 16 Januari 2024, 18:06 WIB
Direktur DEEP, Neni Nur Hayati. Foto: Istimewa
Direktur DEEP, Neni Nur Hayati. Foto: Istimewa /

Manipulasi data seperti ini merebut hak rakyat,pemilih untuk mengetahui kebenaran soal rekam jejak mereka. Sehingga mereka bisa saja tidak bisa memilih dengan ‘jernih’.

“Mereka jelas berupaya memanipulasi penilaian para pemilih. Publik pada akhirnya menjadi tidak tahu bagaimana rekam jejak caleg tersebut, apalagi dia pernah tersangkut kasus korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa,” tandas Neni.

Sebelumnya, dalam pertemuan daring bersama dengan diaspora di Amerika Serikat, Calon Wakil Presiden nomor 03, Mahfud MD mengingatkan pentingnya melihat rekam jejak seorang calon pemimpin dan membuktikan visi misi mereka.

Baca Juga: RAME LAGI! Ada 11 Pesawat yang Melayani Penerbangan di BIJB Kertajati Selasa 16 Januari 2024, Ada Rute kemana?

“Apakah visi misi yang ditulis, dipidatokan bisa dikonfirmasi oleh rekam jejak. Tetapi saudara harus melihat rekam jejak. Kalau orang mengatakan saya besok jadi presiden atau wakil presiden akan menegakkan hukum, nanti dilihat saja rekam jejak apakah orang-orang ini punya rekam jejak tidak melanggar hukum,“ ujar Mahfud, kemarin.

Jika calon pemimpin berkata, akan melindungi ham, apakah rekam jejak menang dia bersih dari pelanggaran ham.

“Saya ingin membangun demokrasi, apakah yang di bangun demokrais jujur atau tidak? Itu catatan yang harus dikonfirmasi kepada visi misi, karena visi misi selalu ideal yang kadang kala mereka yang dibebani tidak memahami atau tidak ikut mendiskusikannya,” tandas Mahfud.***

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah