Membongkar Fakta Sejarah Hari Pahlawan 10 November

- 12 November 2022, 17:39 WIB
Resolusi Jihad NU, Upaya Para Kiai Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal Hari Pahlawan.
Resolusi Jihad NU, Upaya Para Kiai Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal Hari Pahlawan. /Foto: Tangkapan layar YouTube BeDjo Bhawono.

“Lho, ini apa maunya Inggris. 'Kan sudah tersiar kabar luas kalau Belanda akan kembali menguasai Indonesia dengan membonceng tentara Inggris”, begitu kata arek-arek.

Pada 26 Oktober sore hari, pos pertahanan itu diserang massa. Penduduk Surabaya dari kampung-kampung keluar ‘nawur’ pasukan Inggris. “Ayo ‘tawur ... tawuran...'!”.

Para pelaku mengatakan, “itu bukan perang mas, tapi tawuran. Kenapa? Nggak ada komandannya, nggak ada yang memimpin.”

“Pokoke wong krungu jihad ... jihad ... Mbah hasyim ... Mbah hasyim .…”.

Baca Juga: GRATIS LINK 20 Twibbon Hari Ayah Nasional, Yuk Ramaikan di Status Media Sosialmu

Berduyun-duyun arek-arek Suroboyo sudah keluar rumah semua dan langsung tawur sambil teriak ‘Allahu Akbar’ dan itu berlangsung 27 Oktober.

Mereka bergerak karena seruan jihad Mbah Hasyim itu disiarkan lewat langgar-langgar, masjid-masjid, dan spiker-spiker. Pada 28 Oktober, tentara ikut arus arek-arek, ikut gelut dengan Inggris. Massa langsung dipimpin tentara. Dalam pertempuran 28 Oktober ini, 1000 lebih tentara Inggris mati dibunuh.

Tapi tentara tidak mau mengakui, karena Indonesia meski sudah merdeka, belum ada yang mengakui. Itu jadi urusan besar tingkat dunia jika ada kabar tentara Indonesia bunuh Inggris. Tentara tidak mau ikut campur. Negara belum ada yang mengakui kok sudah klaim bunuh tentara Inggris. Itu semua ikhtiar arek-arek Suroboyo semua.

Pada 29 Oktober pertempuran itu masih terus terjadi. Inggris akhirnya mendatangkan presiden Soekarno dan wakil presiden Mohammad Hatta untuk mendamaikan. Pada 30 Oktober di tandatanganilah kesepakatan damai tidak saling tembak-menembak. Yang tanda tangan Gubernur Jatim juga. Sudah damai, tapi massa kampung tidak mau damai.

Pada 30 Oktober, akhirnya Brigadir Jenderal Mallaby digranat arek-arek Suroboyo. Mati mengenaskan di tangan pemuda Ansor. Ditembak, mobilnya digranat di Jembatan Merah. Sejarah kematian Mallaby ini tidak diakui oleh Inggris. Ada yang menyebut Mallaby mati dibunuh secara licik oleh Indonesia. Aneh, jenderal mati tapi disembunyikan sebabnya karena malu.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah