Membongkar Fakta Sejarah Hari Pahlawan 10 November

- 12 November 2022, 17:39 WIB
Resolusi Jihad NU, Upaya Para Kiai Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal Hari Pahlawan.
Resolusi Jihad NU, Upaya Para Kiai Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal Hari Pahlawan. /Foto: Tangkapan layar YouTube BeDjo Bhawono.

Baca Juga: Bambu Runcing Senjata Pahlawan Indonesia Melawan Penjajah, Memiliki Sejarah Unik

Tahun 1990 ada peringatan '45, pertempuran 10 November. Yang jadi pahlawan besar dalam pertempuran 10 November diumumkan dari golongan itu.

Yakni orang terpelajar yang berpendidikan tinggi. Nama-nama mereka muncul tersebar di televisi, koran, dan majalah.

“Itu ceritanya, 10 November yang berjasa itu harusnya Kyai Hasyim Asy'ari dan poro Kyai. Kok bisa yang jadi pahlawan itu wong-wong sosialis?”. Itu komentar Nyai Sholihah, ibu Gus Dur.

Dari situlah Gus Dur diminta untuk klarifikasi. Lalu Gus Dur klarifikasi, menemui tokoh-tokoh tua dan senior di kalangan kelompok sosialis, mengenai 10 November.

Sambil tertawa mereka menjawab, “yang namanya sejarah dari dulu kan selalu berulang, Gus. Bahwa sejarah sudah mencatat, orang bodoh itu makanannya orang pintar. Yang berjasa orang bodoh, tapi yang jadi pahlawan wong pinter. Itu biasa, Gus”, katanya kepada Gus Dur.

Baca Juga: Hari Pahlawan! Mengenal Sjafrudin Prawiranegara, Presiden ke-2 RI yang Terlupakan (Bagian 3, Tamat)

Gus dur marah betul dibegitukan. Sampai tahun '90-an NU masih dianggap bodoh mereka. Dan tahun '91-an, Gus Dur melakukan kaderisasi besar-besaran anak muda NU.

Anak-anak santri dilatih mengenal analisis sosial (ansos) dan teori sosial, filsafat, sejarah, geopolitik, dan geostrategi. Semua diajari. Supaya tidak lagi dianggap bodoh. Dan kemudian berkembang hingga kini.

“Saya termasuk yang ikut pertama kali kaderisasi, karena itu agak faham.” kata KH. Agus Sunyoto.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x