Membongkar Fakta Sejarah Hari Pahlawan 10 November

- 12 November 2022, 17:39 WIB
Resolusi Jihad NU, Upaya Para Kiai Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal Hari Pahlawan.
Resolusi Jihad NU, Upaya Para Kiai Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal Hari Pahlawan. /Foto: Tangkapan layar YouTube BeDjo Bhawono.

Inggris marah betul. Masa negara kolonial kalah. Mereka malu dan bingung. Perang sudah selesai, tapi pasukan Inggris kok diserang, jenderalnya dibunuh. Apa ini maksudnya?

Baca Juga: Cek BSU 2022 Tahap 7 lewat Aplikasi PosPay, Segera Cairkan di Kantor Pos Terdekat

“Kalau sampai tanggal 9 Nopember jam 6 sore pembunuh Mallaby tidak diserahkan, dan tanggal itu orang-orang surabaya masih yang memegang bedil, meriam dan seterusnya. Tidak menyerahkan senjata kepada tentara Inggris, maka tanggal 10 Nopember jam 6 pagi Surabaya akan dibombardir lewat darat, laut, dan udara," begitu amuk jenderal tertinggi Inggris.

Datanglah tujuh kapal perang langsung ke Pelabuhan Tanjung Perak. Meriam Inggris sudah diarahkan ke Surabaya. Diturunkan pula meriam Howidser yang khusus untuk menghancurkan bangunan. Satu skuadron pesawat tempur dan pesawat pengebom juga siap dipakai. Surabaya kala itu memang mau dibakar habis karena Inggris marah kepada pembunuh Mallaby.

Pada 9 November jam setengah empat sore, Mbah Hasyim yang baru pulang usai Konferensi Masyumi di Jogja sebagai ketua, mendengar kabar arek-arek Suroboyo diancam Inggris.

“Fardhu a'in bagi semua umat Islam yang berada dalam jarak 94 kilo dari Kota Surabaya untuk membela Kota Surabaya.”

Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Kawal dan Perjuangkan BPD Menjadi Lembaga DPR Desa

94 kilo itu-jarak dibolehkannya sholat qoshor. Wilayah Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, wilayah Mataram, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jombang datang semua karena dalam jarak radius 94 kilo. Dari Kediri, Lirboyo ini datang dipimpin Kyai Mahrus. Seruan Mbah Hasyim langsung disambut luar biasa.

Bahkan Cirebon yang lebih dari 500 kilometer datang ke Surabaya ikut seruan jihad PBNU. Anak-anak kecil bahkan orang-orang dari lintas agama juga ikut perang. Orang Konghucu, Kristen, dan Budha semua ikut jihad. *

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah