PORTAL MAJALENGKA - Bukan hal yang asing lagi jika Ansor dan Banser selalu bentrok dengan PKI.
PKI dan Lekra kala itu menggalakan kesenian rakyat dengan mengangkat judul-judul yang merendahkan Ketuhanan memancing amarah Ansor dan Banser.
Hal itu terjadi mulai tahun 1955 saat PKI mendapatkan peringkat ke 4 dalam Pemilihan Umum yang diselenggarakan.
Sebelum pementasan-pementasan itu digaungkan, Ansor dan Banser juga telah dibuat marah sebelumnya dengan banyaknya Ulama yang menjadi korban kekejaman PKI.
Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:155), terjadi adu fisik antara 2 gembong kebal bacok PKI versus 1 komandan Banser kecamatan Turen.
Diketahui saat 1948, PKI mulai mengumpulkan pasukan eksekusi dengan cara membebaskan para tahanan penjara.
Selanjutnya PKI juga membentuk algojo-algojo yang tak takut dengan darah ini dari kalangan jagoan, preman, atau orang-orang yang memiliki ilmu kanuragan.