Network
PORTAL MAJALENGKA - Konsep Partai Komunis Indonesia (PKI) memang membuat para petani, buruh, dan orang-orang menengah ke bawah tertambat hatinya.
Bagaimana tidak? Konsep yang disuguhkan PKI adalah sama rata, sama rasa. Sehingga tidak ada lagi orang miskin dan orang kaya.
Namun dalam praktik menggaet suara, PKI merenggut banyak korban baik dari kalangan sipil atau pejabat daerah.
Baca Juga: Nasib PKI yang Membantai 62 Orang Anggota Banser dan Ansor Kecamatan Muncar 18 Oktober 1965
Semua itu dilakukan PKI agar semua orang setuju dengan konsep yang ditawarkannya.
Bahkan pasca PKI dibombardir pemerintah dengan larangan adanya partai ini bangkit, masih saja ada korban yang dihabisinya.
Entah belum benar-benar bersih atau tumbuh kembali benih-benih PKI kala itu. Seperti yang dialami oleh Maslukin, seorang anak ustadz di desanya yang menyaksikan ayahnya dibunuh gerombolan PKI.
Baca Juga: Viral Video CCTV Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Arah Lesti Kejora, Begini Keterangan Polisi
Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:228), ayah Maslukin Ditembak mati oleh PKI setelah melakukan sholat tarawih.
