AMRI sendiri beranggotakan kaum tani, buruh, pedagang, penjual makanan, penjahit, tukang besi, dan penjual jamu.
Dalam mensukseskan gerakan antiswapraja ini, Kutil beserta AMRI tak segan untuk menyiksa, bahkan menghabisi nyawa seseorang.
Dalam buku tersebut dijelaskan, bahwa siapa saja yang menentang Kutil untuk dapat menghidupkan komunisme di Tegal akan dihabisinya.
AMRI memiliki 2 markas besar, yang pertama adalah di Ujungrusi sebagai pertahanan, dan kedua di Talang sebagai markas pusat.
Tak habis akal, Kutil sebagai anak dengan pendidikan agama yang taat, ia mendekati kyai Makdum di Tegal yang dipercaya masyarakat dan terkenal dengan kekuatan magisnya.
Rupanya cara ini cukup berhasil, Kutil bahkan dianggap sebagai murid kyai Makdum, sehingga anggota AMRI semakin percaya bahwa ketika mereka melakukan aksi, mereka sudah terlindungi dengan kekuatan magis.
Kutil dengan pemikirannya berhasil melengserkan pejabat-pejabat lama dan menaruh orang-orang pilihannya di posisi tersebut.
Tidak sampai di situ, selain meruntuhkan pemerintahan yang ada, Kutil juga berhasil menyabotase perusahaan-perusahaan, gudang-gudang gula, dan padi.