Vaksin Tidak Membatalkan Puasa, Ramadan Jadi Momentum Ikhtiar Memutus Pandemi COVID-19

- 15 April 2021, 10:49 WIB
Dialog Produktif bertema Vaksinasi Aman Bulan Ramadan, yang diselenggarakan KPCPEN, dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Selasa (13/4)
Dialog Produktif bertema Vaksinasi Aman Bulan Ramadan, yang diselenggarakan KPCPEN, dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Selasa (13/4) /KPCPEN/


PORTAL MAJALENGKA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa nomor 13 Tahun 2021 Hukum Vaksinasi COVID-19 pada Saat Berpuasa.

Fatwa tersebut menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa.

Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A., Ketua Bidang Fatwa MUI menyampaikan umat muslim
di bulan Ramadan ini tetap punya tanggung jawab memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Ilham Saputra Ditunjuk sebagai Ketua KPU RI secara Definitif

“Bulan Ramadan justru jadi momentum untuk meningkatkan tanggung jawab kita sebagai muslim, dalam menghadapi masalah yang sedang kita alami ini,” terangnya dalam Dialog Produktif bertema Vaksinasi Aman Bulan Ramadan, yang diselenggarakan KPCPEN, dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Selasa (13/4).

Lebih lanjut, Asrorun Ni’am menjelaskan pelaksanaan vaksinasi saat bulan Ramadan tidak
membatalkan puasa.

“MUI mengkaji secara keagamaan setelah mendapat penjelasan tata laksana vaksinasi COVID-19. Praktik pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini dilakukan dengan cara diinjeksi, maka ini tidak membatalkan puasa. Secara fikih yang membatalkan puasa itu makan minum dan memasukkan makanan sampai ke perut, praktik injeksi vaksinasi COVID-19 tidak termasuk hal yang membatalkan puasa,” tegasnya.

Baca Juga: Sebar Uang Pecahan Rp75 Ribu, BI Berharap Warga Gunakan untuk THR Lebaran

dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD., Ahli Patologi Klinis, juga mengatakan dalam
kesempatan yang sama, Ini bukan pertama kali kita menjalankan vaksinasi di bulan Ramadan. Sudah sering kita alami, seperti misalnya umrah di bulan puasa kita mendapatkan vaksinasi juga.

"Metode vaksinasi nya juga sama, ini kita niatkan sebagai ikhtiar kita untuk menangani pandemi dan juga secara amaliah kita niatkan sebagai ibadah juga. Ini bukan hal yang luar biasa," ujarnya.

dr. Siti Nadia Tarmidzi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes juga
menegaskan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak berdampak langsung bagi umat muslim yang
menjalankan puasa Ramadan.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Nonaktif Ajay M Priyatna Minta Jatah Rp3,2 Miliar untuk Perizinan RS

Vaksinasi ini tidak memberikan dampak langsung bagi orang yang berpuasa. Hanya yang perlu kita perhatikan efek samping yang dialami sebagian orang.

Untuk langkah antisipasi, akan memberikan vaksinasi pada malam hari. Dalam pelaksanaannya nanti kita perlu berkoordinasi dengan pengurus masjid, RT/RW, maupun puskesmas setempat, ini juga salah satu upaya kita mempercepat vaksinasi lansia di atas usia 60 tahun.

"Dengan adanya vaksinasi di masjid-masjid akan memudahkan jamaah lansia yang mungkin punya kesulitan mendatangi lokasi sentra vaksinasi,” terangnya lebih lanjut.

Baca Juga: Harga Sembako Terpantau Mulai Merangkak Naik di Hari Kedua Ramadhan

dr. Tonang juga menjelaskan bahwa tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk
menghadapi vaksinasi di bulan Ramadan.

“Persiapannya sama apakah itu saat puasa atau tidak yakni, istirahat cukup, sahur juga cukup, saat berangkat ke lokasi vaksinasi dengan perasaan yang tenang, ikuti prosedur, setelah selesai kita pulang untuk beristirahat agar tidak terjadi
masalah,” terangnya.

Asrorun Ni’’am kembali mengingatkan Bulan Ramadan ini merupakan momen yang tepat bagi umat muslim untuk bersama-sama memutus mata rantai pandemi.

Baca Juga: Siklon Tropis 94W Mulai Bergerak, Jawa Barat Diminta Waspada Hujan Angin dan Banjir

Justru ini momentum terbaik untuk mengokohkan ikhtiar memutus mata rantai ini baik secara lahiriah dan batiniah.

"Ikhtiar batiniah dengan meningkatkan aktivitas keagamaan, berdoa kepada Allah, memohon agar COVID-19 segera diangkat oleh Allah, karena tidak ada musibah sekecil apapun tanpa izin Allah dan tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya diturunkan oleh Allah,” tutupnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah