PORTAL MAJALENGKA-Terhitung sejak 1 Februari 2021 hingga satu bulan kedepan Bupati Sleman memperpanjang status tanggap darurat bencana Gunung Merapi mengingat ancaman erupsi masih tinggi.
Selain ancaman erupsi, sejumlah pengungsi di Barak Purwobinangun menjadi pertimbangan untuk dilakukan perpanjangan status tanggap darurat bencana Gunung Merapi untuk memastikan pengungsi dalam situasi aman.
Berdasarkan laporan hasil pemantauan aktivitas Gunung Merapi pada tanggal 28 Januari 2021 dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta diketahui telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Merapi sehingga status aktivitasnya tetap "Siaga" atau Level III.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan 8 Orang Tersangka Kasus Korupsi Asabri Termasuk Mantan Dirut PT Asabri
"Keputusan perpanjangan status tanggap darurat bencana Merapi ini berlaku mulai 1 Februari 2021, selama satu bulan ke depan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Selasa.
Pihaknya mengingatkan akan potensi bahaya bila terjadi letusan eksplosif.
"Dengan kondisi tersebut potensl bahaya berupa guguran lava, lontaran material vulkariik bila terjadi letusan eksplosif luncuran awan panas sejauh lima kilometer," katanya.
Baca Juga: Petugas Lapas Amankan Narkoba Dalam Sale Pisang
Pemerintah Kabupaten Sleman direkomendasikan melakukan mitigasi bencana akibat letusan Merapi yang bisa terjadi setiap saat.