PORTAL MAJALENGKA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menegaskan, stok kedelai sampai saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Sehingga Kementerian Perdagangan menjamin kedelai akan selalu tetap tersedia dan industri pengrajin tahu dan tempe akan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga kedelai impor.
“Kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” kata Syailendra lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Baca Juga: Penuh Haru Jenazah Kapten Afwan Akhirnya Teridentifikasi
Bersumber dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar 13,12 dolar AS/bushels untuk penyediaan pada Januari 2021.
Pada saat ini, harganya telah naik 4,42 persen menjadi 13,7 dolar AS/bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari.
Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.
Baca Juga: Diduga Terkena Senjata Tajam, BKSDA Beri Sembilan Jahitan di Kepala Orangutan Berusia 25 Tahun
Menurut Syailendra, saat ini harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp9.100/kg sampai dengan Rp9.200 per kg. Adapun harga kedelai impor pada Februari diperkirakan menjadi berkisar Rp9.500 per kg di tingkat pengrajin tahu dan tempe.