Tempe Tahu Langka, Bareskrim Turun Tangan, Buru Pelaku Penimbunan Kedelai

- 5 Januari 2021, 23:30 WIB
Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin, 4 Januari 2021.
Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin, 4 Januari 2021. /Antara Foto/Ari Bowo Sucipto/

PORTAL MAJALENGKA - Harga kedelai nasional mengalami kenaikan yang mengakibatkan tempe dan tahu langka di tengah masyarakat.

Bareskrim Polri menyelidiki dugaan penimbunan kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe di sejumlah wilayah.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit menyatakan, penyelidikan dilakukan tim satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia dan telah melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

Baca Juga: Ngeri! Mata Pisau Pemotong Rumput Terlepas, Lengan Korban Putus

"Satgas juga telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu," ucap Komjen Listyo Sigit dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa 5 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Diketahui, terjadi kenaikan harga kedelai di awal tahun 2021 ini yang menyebabkan sejumlah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari. Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1 hingga 3 Januari.

Kenaikan harga kedelai di kisaran angka Rp9.000 dari semula sekitar Rp7.000 per kilogram itu dinilai membebani pengusaha.

Baca Juga: Gisel Janji Jumat Datangi Polda Metro Pukul 10 Pagi

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengklaim telah menurunkan tim untuk mencari sumber masalah mogok produksi oleh produsen tahu tempe. Pemerintah menjamin pasokan kedelai akan segera stabil.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah