PORTAL MAJALENGKA - Produsen tahu dan tempe di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka masih melakukan produksi meski harga kacang kedelai saat ini mengalami kenaikan.
Mereka mengaku takut kehilangan pelanggan jika tidak berproduksi.
Salah seorang pemilik pabrik tahu, H Dodo menyampaikan, Harga Kedelai Naik terjadi sejak dua bulan lalu.
Baca Juga: Pilkada Serentak Dimajukan ke Tahun 2022, KPUD Majalengka Tunggu Keputusan Resmi
"Naiknya nggak sekaligus, sehari Rp 100 sampai Rp 200, cuma naiknya tiap hari. Kalau harga normal kedelai biasanya Rp630 ribu per kwintal, sekarang harganya sudah Rp930 ribu, naiknya hampir 50 persen," ujar Dodo, Senin 4 Januari 2021.
Dikatakan Dodo, jika kondisinya normal, per hari para pegawainya mengolah 3 kwintal kacang kedelai, namun kini hanya 2 kwintal saja. "Dua kwintal juga terpaksa, karena saya takut kehilangan pelanggan," ucapnya.
Dia menambahkan, meski Harga Kedelai Naik, namun harga tempe tahu tidak mengalami kenaikan. Kondisi ini berdampak pada ruginya perusahaan. "Ruginya ya karena kedelainya naik, sedangkan tempe tahunya kan tidak bisa naik," tambahnya.
Baca Juga: Bukan Hanya 1.500 Personel, Polisi Juga Kerahkan Barracuda Kawal Sidang Praperadilan Habib Rizieq
Di tempat lain, Suha mengungkapan saat ini Harga Kedelai Naik terkhusus kedelai impor. Bahkan, para pengusaha tempe tahu di Desa Cisambeng kebanyakan memilih tahu impor karena kualitasnya jauh lebih baik dari lokal.