PORTAL MAJALENGKA - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly meminta kepada para importir kacang kedelai untuk memprioritaskan pasokan kedelai kepada para perajin tahu tempe, atau olahan kedelai lainnya di Kota Bandung.
Pasalnya para perajin tahu tempe saat ini belum berproduksi secara normal. Selain itu, Elly pun meminta agar para importir memberi harga yang terjangkau para para perajin.
"Kami sudah minta (Kota Bandung diprioritaskan), dia omzetnya itu satu bulan itu 2.000 ton, dengan 1.800 ton untuk Kota Bandung dan 200 itu untuk luar Kota Bandung, jadi kami mintanya itu ke Depot Kacang Indonesia (importir)," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Baca Juga: BPOM Ingatkan Vaksin Belum Boleh Disuntikkan meski Sudah Didistribusikan
Baca Juga: 38 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 Tahap Pertama Dikirmkan ke Jabar Besok
Menurutnya, saat ini baru saja tiba kacang kedelai impor dari Kanada dengan harga jual Rp9.100 per kilogram.
Elly menjelaskan, sebelumnya harga kedelai merangkak naik sejak November 2020. Pada saat itu harga kedelai Rp8.300 per kilogram, lalu naik menjadi Rp8.900 perkilogram pada Desember 2020.
Kenaikan harga ini disinyalir terpengaruh oleh harga kacang kedelai dunia. Sebagian besar kedelai impor dari Amerika Serikat kini disebut sedikit terhambat lantaran adanya tambahan permintaan dari Tiongkok.
Baca Juga: Bantuan Tunai 2021 Diberikan Bertahap, Jokowi Berpesan Jangan Dibelikan untuk Rokok
Baca Juga: Jawa Tengah akan Lakukan Vaksinasi Tahap Pertama terhadap 31.225 Nakes
Menurut informasi dari Kementerian Perdagangan, sambung Elly, Tiongkok menambah kapasitas impor kacang kedelai dari Amerika Serikat menjadi dua kali lipat. Dari yang biasanya 15 juta ton menjadi 30 ton.
"Seharusnya bulan ini masuk. Kemarin diborong. Kemungkinan bulan depan, untuk mengisi kekosongan makanya mendatangkan dari Kanada," katanya.***