Network
PORTAL MAJALENGKA - Dalam 100 hari pertama Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan kedelai dan stabilitas harga agar perajin tempe dan tahu tetap berproduksi.
Jaminan ketersediaan kedelai dan stabilitas harga tersebut disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi.
Badan Ketahanan Pangan juga terus mendorong gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai di sejumlah daerah, setelah resmi diluncurkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Kedelai Impor Lebih Murah Dibanding Lokal, Kementan Gandeng Gakoptindo dan Akindo
Mekanisme penyaluran dilakukan dengan menggandeng asosiasi importir yang menjual ke perajin dengan harga kedelai Rp8.500 per kilogram.
“Harapannya para perajin bisa tetap berproduksi, memang ada kenaikan, dulu harga kedelai Rp7.000/kilogram, kemudian naik sampai Rp9.000/kilogram bahkan lebih. Kini disepakati menjadi Rp8.500/kilogram,” kata Agung.
Gerakan stabilisasi ini sesuai arahan Presiden Jokowi kepada Mentan Syahrul. Selain langkah cepat 100 hari stabilisasi pasokan dan harga kedelai, juga diikuti peningkatan produksi dan ketersediaan kedelai dalam negeri.
Baca Juga: Tempe Tahu Langka, Bareskrim Turun Tangan, Buru Pelaku Penimbunan Kedelai
Sehingga untuk selanjutnya kebutuhan kedelai dapat disuplai secara mandiri. Kementan juga akan menggenjot produksi kedelai lokal serta menjadikan kedelai sebagai komoditas yang terus dimonitor baik ketersediaan dan harganya.
