Kedelai Impor Lebih Murah Dibanding Lokal, Kementan Gandeng Gakoptindo dan Akindo

- 8 Januari 2021, 09:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, rapat koordinasi MoU pengembangan serta pembelian kedelai. Kementan gandeng pihak lain untuk menstabilkan harga kedelai
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, rapat koordinasi MoU pengembangan serta pembelian kedelai. Kementan gandeng pihak lain untuk menstabilkan harga kedelai /Murni/

PORTAL MAJALENGKA - Komoditas kedelai secara global mengalami kenaikan sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi perajin tahu tempe, sekaligus melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai di Semanan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 7 Januari 2021.

Gerakan stabilisasi ini menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), dengan harga kedelai Rp8.500 per kg di tingkat perajin sehingga kebutuhan kedelai terpenuhi.

Baca Juga: Tempe Tahu Langka, Bareskrim Turun Tangan, Buru Pelaku Penimbunan Kedelai

Mentan Syahrul mengatakan konsumsi kedelai impor cukup tinggi karena harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal.

“Selama ini tempe tahu yang dikonsumsi banyak menggunakan kedelai impor karena harganya lebih murah. Pasokan kita aman, namun memang harga naik karena negara produsen mengalami kendala,” kata Syahrul.

Kementan dengan stakeholder saat ini bersama-sama menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Tajam, Pengusaha Tempe Tahu di Majalengka Kurangi Produksi

Syahrul menjelaskan ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan harga kedelai dalam negeri.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x