Baca Juga: KESAKSIAN NYATA Habib Luthfi Bin Yahya Tentang Sosok Gus Muwafiq
Pabrik itu bernama Sari Nabati, yang pada pembangunan perdananya diberi nama NV Oliefabrieken Insulinde: Amsterdam - Kediri - Blitar - Keboemen.
Pada kisaran 1870 seiring dibukanya swastanisasi oleh pemerintah kolonial, pabrik ini kemudian berubah menjadi Mexolie, berubah lagi menjadi Nabatiasa, dan mengikrarkan nama terakhirnya dengan nama Sari Nabati.
Pada periode itulah Kebumen bersolek dengan pembangunan stasiun kereta api, rumah sakit, dan fasilitas penunjang lainnya berupa perumahan karyawan.
Baca Juga: HEAD TO HEAD AREMA FC vs PERSIB Bandung, Mana yang Lebih Hebat Berikut Prediksinya
Pabrik Sari Nabati kini telantar setelah dinyatakan tutup pada 1986. Bekas pabrik hanya menyisakan beberapa deret
bangunan kusam yang dulu pernah merasakan kejayaannya. Perangkat pabrik banyak raib. Namun, bukan itu yang dikhawatirkan para pegiat sejarah Kebumen, termasuk Ravie.
Mereka melihat ada persoalan serius yang tengah dihadapi. Satu, dua, tiga tahun ke depan, situs bersejarah itu akan segera terhapus sepenuhnya.
“Kawasan ini akan diubah kemudian menjadi lokasi wisata terpadu, hotel, dan restoran,” kata Ravie, menegaskan. Menurut dia, perubahan itu akan menggerus banyak ingatan sejarah tentang keberadaan Kebumen.