Tepatnya, digunakan oleh Kerajaan Singasari untuk menaklukkan wilayah yang kini bernama Sumatra dan Singapura.
Pelabuhan Tuban kemudian dikenang pesat kemajuannya seiring peningkatan ekspansi Majapahit ke luar Jawa pada awal abad ke-15.
Baca Juga: KISAH KOCAK Wali Sufi Abu Nawas Ramal Kematian Abu Jahil
Pelabuhan Boom menjelma sebagai pelabuhan tempat masuknya upeti ke Majapahit dari wilayah wilayah taklukannya di luar Jawa.
Maka, tak mengherankan Tuban juga disebut entrepot lantaran ramainya aktivitas ekspor impor di sana. Hanya, fenomena alam mengikis peran itu semua.
Pada zaman kolonial, Tuban terhapus dalam jaringan berarti perdagangan di Asia.
Baca Juga: BESARAN BANSOS BBM atau BLT BBM, Cara Mudah Mendapatkannya, Cek Melalui Link ini
Kini, yang tersisa di Tuban hanya sederet peninggalan kolonial dan antusiasme masyarakatnya yang gandrung akan alun-alunnya sebagai pusat aktivitas jual beli.
Alun-alun Tuban ini merupakan perjuangan di napas terakhir Tuban yang sempat luluh lantak pascaserangan Mataram yang ingin menguasainya pada abad ke-17.
Periode pengembangan dilakukan oleh Belanda pada pembuka abad ke-19.