Kisah Suram di Curam Cadas Pangeran, Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels (Bagian 13)

- 4 Juni 2022, 10:00 WIB
Patung Cadas Pangeran yang lama (kiri) dan patung Cadas Pangeran yang baru (kanan)
Patung Cadas Pangeran yang lama (kiri) dan patung Cadas Pangeran yang baru (kanan) /dok Kodar Solihat

Hanya perlu sepuluh kilometer dari Cadas Pangeran, penulis tiba di pusat Kota Sumedang. Sumedang merupakan wilayah dari perjalanan panjang Kerajaan Sumedang Larang.

Baca Juga: Bikin Merinding, Ungkapan Perpisahan Ridwan Kamil Melepas Almarhum Eril di Sungai Aare Swiss

Wilayah kerajaan ini sempat mencapai puncak kekuasaannya pada abad ke-16 pascakeruntuhan Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan Sumedang diklaim memiliki wilayah hampir seluruh Jawa Barat kecuali Jakarta dan Cirebon. Pada abad ke-18, kerajaan ini juga sempat mendapat pengaruh kuat Kerajaan Mataram.

Kata Sumedang berasal dari insun medal, insun madangan, insun artinya saya, medal artinya lahir. Sedangkan madangan artinya memberi penerangan. "Saya lahir untuk memberi penerangan".

Kalimat iłu terucap ketika Prabu Tadjimalela, Raja Sumedang Larang I melihat ketika langit benderang oleh cahaya yang melengkung mirip selendang (malela) selama tiga hari tiga malam.

Baca Juga: Denny Sumargo Dihujat Warganet Terkait Eril karena Podcast Lawas dengan Ridwan Kamil, Begini Klarifikasinya

Sepanjang perjalanan Kerajaan Sumedang Larang, pemerintahan berpindah-pindah tempat. lni juga yang kemudian menjadikan Sumedang dikenal dengan negeri seribu satu raja.***

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x