Situ Cipanten Majalengka Jadi Alternatif Tujuan Wisata, Rasakan Pengalaman Berbeda

31 Juli 2021, 22:00 WIB
Situ Cipanten Majalengka bisa jadi alternatif tujuan wisata akhir pekan. /@ariyandi25_ via Facebook Obyek Wisata Cipanten

PORTAL MAJALENGKA -- Berwisata ke Situ Cipanten di Kabupaten Majalengka wisatawan akan merasakan pengalaman berbeda, yang tidak ditemukan di tempat lain. Di tempat ini para wisatawan akan langsung merasa jadi artis.

Karena wisatawan akan dapat membawa pulang foto-foto eksklusif yang dibuat pengelola Situ Cipanten Majalengka.

Berbatasan dengan kaki Gunung Ciremai, wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memiliki banyak situ (telaga). Saat ini sejumlah situ menjadi kawasan wisata andalan, satu di antaranya adalah Situ Cipanten.

Baca Juga: Bak Negeri Dongeng, Majalengka Punya Mata Air Peninggalan Belanda Sejak 1930

Berada dekat wilayah Kecamatan Rajagaluh, Situ Cipanten tidak jauh dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, mudah pula dicapai wisatawan dari wilayah Cirebon, Kuningan, dan Indramayu.

Di Situ Cipanten wisatawan dapat menikmati fenomena alam berupa warna air telaga yang sewaktu-waktu dapat berubah warna-warni.

Begitu memasuki kawasan wisata Situ Cipanten, para wisatawan langsung berhadapan dengan telaga yang dikelilingi pepohonan teduh layaknya hutan belantara.

Baca Juga: Mata Air Cipantan Peninggalan Belanda di Majalengka Hadiah untuk Ratu Wihelmina

Penggemar selfie dapat dipastikan langsung terangsang untuk mengabadikan kehadiran di Situ Cipanten. Karena banyak spot foto yang menarik dan unik tersedia di tempat ini.

Di ujung telaga terdapat tempat rindang yang disebut petilasan Prabu Siliwangi. Petilasan itu menambah daya tarik terutama bagi para peminat sejarah tatar Sunda.

Petilasan itu berupa sendang yang konon dahulu kerap dijadikan tempat Prabu Siliwangi menyepi.

Baca Juga: Selama PPKM Darurat Objek Wisata di Majalengka Ditutup

Situ Cipanten terletak di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka. Menurut sejarahnya situs ini ada sejak tahun 1970.

Dulu memang terkesan angker, tapi kini berkat kerja sama dan inovasi pembenahan secara serius dan pengelolaan secara profesional antara Pemerintah Desa Gunung Kuning bersama dengan pemuda setempat maka kini Situ Cipanten justru paling ramai dikunjungi wisatawan.

Kawasan wisata alam seluas 1 hektare ini kini justru menawarkan beragam fasilitas pilihan yang kekinian dan sangat menarik bagi traveler millenial untuk mendatangi lokasi. Seperti adanya spot-spot untuk berswafoto instragramable yang dapat ditemui di perahu titanic dan jembatan cinta.

Baca Juga: Ada Surga Tersembunyi di Curug Parakan Kabupaten Kuningan, Air Terjun di Tengah Sungai

Fasilitas unik lainnya pun bisa dinikmati para pelancong dengan adanya wahana permainan air perahu maupun bebek-bebekan.

Terdapat pula fasilitas sepeda gantung yang menantang. Sepeda melaju pada tali yang dibentangkan di atas telaga, pada ketinggian sekitar 15 meter.

Seorang pemotret profesional membidik wisatawan yang menikmati fasilitas sepeda gantung dari jarak sekitar 50 meter menggunakan kamera yang dilengkapi zoom. Sehingga dapat melakukan pemotretan dari jarak jauh.

Baca Juga: Bukan Eropa, Pemandangan Langka ini Ada di Kawasan Kebun Raya Kuningan

Di saat wisatawan hendak pulang, sejumlah foto hasil pemotretan pun diberikan untuk kenang-kenangan atau agar dapat diunggah ke media sosial.

Inilah yang menyebabkan traveler di tempat ini mendadak merasa seperti jadi artis.

Keistimewaan yang termasuk keajaiban alam pun dapat ditemui di situ sini. Yakni warna air telaga yang berubah-ubah.

Baca Juga: Jalur ke Lokasi Kebun Raya Kuningan yang Mirip Suasana Eropa, Tiketnya Hanya Rp4000

Warna telaga menjadi hijau tosca saat musim kemarau. Di musim hujan warna telaga berubah menjadi biru.

Selain untuk kawasan wisata Situ Cipanten juga dimanfaatkan sebagai sumber pengairan bagi warga setempat. Untuk meningkatkan taraf perekonomian warga situ pun digunakan untuk pengelolaan perikanan air tawar.

Untuk berkunjung menuju lokasi Situ Cipanten, traveler pun diberikan beberapa alternatif pilihan. Jika perjalanannya berawal dari pusat kota Majalengka akan menempuh jarak sekitar 16 Km.

Baca Juga: Wisata Religi Keliling Masjid Kuno di Kota Cirebon

Rute yang ditempuh dari Majalengka menuju Rajagaluh, setelah itu menuju Desa Salagedang dan Kecamatan Sindang.

Namun apabila wisatawan dari luar Majalengka berangkat dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati maka jarak yang ditempuh (38,3 km) memakan waktu 1 jam dengan melewati Jl. Jatiwangi - Majalengka/Jl. Jatiwangi - Majalengka – Karayunan.***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler