Gus Mus paham betul apa yang dimaksud ‘Si Mbah’ oleh Gus Dur. Ia adalah Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, kakek Gus Dur.
Baca Juga: Kisah Mbah Kholil Bangkalan dan Pengemis Gembel
Gus Dur kemudian bangkit dan mohon pamit kepada Gus Mus dan keluarganya untuk meneruskan perjalanan ke Jombang memenuhi panggilan kakeknya yang dibisikkan kepadanya itu.
Jika Si Mbah sudah memanggil, Gus Dur akan segera datang, tanpa berbicara apapun.
Begitu pula jika ibunya memanggil.
Di tengah perjalanan menuju Tebuireng, tetiba Gus Dur juga ingin menyambangi atau berziarah ke makam Mbah Wahab Chasbullah Tambakberas, guru pertama yang mengajari Gus Dur kebebasan berpikir.
Baca Juga: 6 Nasihat Mbah MAIMOEN ZUBAIR
Setelah itu, Gus Dur langsung menuju ke makam kakek, ayahnya dan anggota keluarga lainnya di Tebuireng. Gus Dur berjalan kaki menuju makam.
Seperti biasa, Gus Dur membaca tahlil dan berdoa dengan khusyu beberapa saat.
Konon diceritakan, Gus Dur tidak hanya sekadar berdoa, tetapi ia sedang berbicara dengan sang kakek.
Baca Juga: Genap 2 Tahun, Portal Majalengka Syukuran Bersama Puluhan Anak Yatim