MERINDING! Meski Sudah Lama Wafat, Wali Allah Mbah Hamid Pasuruan Mampu Bangun Pesantren

- 16 Juli 2022, 09:48 WIB
MERINDING! Meski Sudah Lama Wafat, Wali Allah Mbah Hamid Pasuruan Mampu Bangun Pesantren
MERINDING! Meski Sudah Lama Wafat, Wali Allah Mbah Hamid Pasuruan Mampu Bangun Pesantren /Tangkapan layar facebook/ Dimas Qudsy/

Baca Juga: Imam Syafii Disindir Putri Imam Ahmad bin Hanbal Atas 3 Perkara, Salah Satunya Sholat Subuh tanpa Berwudhu

Karena si Fulan, tokoh masyarakat itu bertanya rumah Mbah Hamid Pasuruan, lantas santri itu menyarankan untuk sowan ke Kyai Idris, yang saat itu menjadi pimpinan pondok.

Sesampainya di rumah Kyai Idris, tokoh masyarakat yang sedari tadi penuh rasa penasaran itu langsung bercerita panjang lebar tentabg semua yang terjadi dua tahun silam di desanya.

Kyai Idris yang dari tadi hanya menjadi pendengar tidak percaya dan juga heran.

Baca Juga: Claudio Martinez Dilaporkan Balik Pihak Bar, Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya dan Dicecar 20 Pertanyaan

“Hah? . . . , apa benar yang diceritakan bapak itu?” kata Kyai Idris kepada tokoh masyarakat itu.

“Iya betul, sungguh saya bertemu dengan Mbah Hamid Pasuruan. Lha wong saya juga sering salaman dengan beliau. Beliau juga sempat mendirikan sebuah pesantren di sana, tapi ditinggal begitu saja selama dua tahun. Makanya itu saya kemari untuk menayakan kepada Mbah Hamid Pasuruan, mengapa pondoknya di sana kok ditinggal begitu saha?” jelas tokoh masyarakat itu.

“Saya tadi kaget dan tidak percaya dengan cerita sampean, karena Mbah Hamid Pasuruan sudah lama meninggal,” ungkap Kyai Idris.

Baca Juga: Polisi Mengintimidasi Wartawan yang Meliput Rumah Ferdy Sambo, Kini Ditangkap

“Memang anda ini siapa? Kok berani bilang kalau Mbah Hamid Pasuruan sudah wafat?” tanya tokoh masyarakat yang rindu akan Mbah Hamid Pasuruan itu sambil menunjukkan rasa tidak terima terhadap apa yang telah dikatakan Kyai Idris kepadanya.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Paw Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah