Setelah dihilangkannya Ki Ageng Kutu, Batoro Katong mengumpulkan rakyat Ponorogo dan berpidato bahwa dirinya tidak lain adalah Batoro, manusia setengah dewa.
Hal ini dilakukan, karena Masyarakat Ponorogo masih mempercayai keberadaan dewa-dewa, dan Batara.
Dari pintu inilah Batoro Katong kukuh menjadi penguasa Ponorogo, mendirikan istana, dan pusat Kota, dan kemudian melakukan Islamisasi Ponorogo secara perlahan namun pasti.
Pada tahun 1486, hutan dibabat atas perintah Batara Katong, tentu bukannya tanpa rintangan.
Gangguan dari berbagai makhluk halus yang datang. Namun, karena bantuan warok hutan ini pun berhasil dibabat dan menjadi sebuah perkampungan.
Bangunan-bangunan pun berdiri, dan penduduk pun berdatangan untuk tinggal disana, Wallahu a'lam bishawab.***