Agar Cepat Bisa Pergi Haji dan Umroh, Inilah Ijazah dari Habib Umar Muthohar yang Harus Diamalkan

- 9 April 2022, 21:44 WIB
Agar Cepat Bisa Pergi Haji dan Umroh, Inilah Ijazah dari Habib Umar Muthohar yang Harus Diamalkan
Agar Cepat Bisa Pergi Haji dan Umroh, Inilah Ijazah dari Habib Umar Muthohar yang Harus Diamalkan /Pixabay /Konevi/

PORTAL MAJALENGKA - Setiap muslim pasti punya keinginan untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5, yakni haji.

Karena sebagai muslim, baik yang kaya maupun miskin, semua punya niat untuk menunaikan haji sebagi bentuk menyempurnakan rukun Islam.

Dalam beberapa penjelasan para ulama, pergi haji atau umroh, mengunjungi kota Mekkah adalah bukan bagi siapa yang mampu atau tidak. Melainkan siapa yang dipanggil sama Allah untuk datang berkunjung ke rumah-Nya (Kakbah).

Baca Juga: Kilas Balik Pelaksaan Ibadah Haji dan Umroh di Kala Pandemi Covid-19

Hal ini menunjukan bahwa siapa pun berhak untuk mempunyai niat atau tujuan untuk pergi haji dan umroh. Bahkan bagi setiap muslim wajib azam (niat sungguh-sungguh) untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5, haji.

Dalam pengertiannya, haji dan umroh mempunyai makna menyengaja sesuatu. Sedangkan secara syara atau istilah ialah sengaja mengunjungi kakbah (rumah suci) untuk melakukan beberapa ibadah, dengan syarat-syarat tertentu.

Adapun hukum daripada melakukan haji dan umroh adalah fardhu 'ain (wajib perseorangan) satu kali seumur hidup.

Baca Juga: Tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab

Melansir ceramah dari Habib Umar Muthohar dalam unggahan di instagram @ulama.nusantara, disampaikan ijazah amalan bagi siapa pun yang mempunyai keinginan untuk pergi haji dan umroh. Di antaranya:

1. Membaca surat Al-Ikhlas 3 kali setiap hari.
2. Membaca surat An-Nas 3 kali setiap hari.

Membaca dua surat itu dianjurkan bagi yang ingin cepat haji dan umroh dengan catatan ikhlas dalam mengamalkannya.

Baca Juga: Update Terkini Semifinal Korea Open 2022, The Daddies Gagal Melaju ke Final

Adapun hikmah dalam melakukan ibadah haji dan umroh yaitu menguatkan rasa persatuan antara beberapa golongan yang berdekatan.

Hal ini karena di dalamnya diadakan permusyawaratan alam Islami seumumnya, agar dihadiri oleh segala utusan. Baik dari barat, timur, selatan maupun utara dengan tidak memandang warna kulit mereka.

Mereka hendaklah berpakaian yang sama, berkumpul dalam satu saat pada suatu tempat, yaitu di Padang Arafah dan Mina. Dengan tidak membedakan antara yang kaya dan miskin, mulia dan hina, raja dan hamba.

Baca Juga: Ciri Malam Lailatul Qadar Muncul Tanda Seperti ini, Begini Penjelasan Ustad Adi Hidayat

Dalam perkumpulan itulah mereka dapat berkenalan dengan satu sama lain. Dengan begitu bertambah teguhlah rasa persatuan dan rasa saling mempercayai antar sesama umat Islam di berbagai belahan dunia.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Instagram @ulama.nusantara Buku Fiqh Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x