Mengenal Sunarto Martaatmadja Maestro Tarling Cirebon, Pernah Jual Jerami untuk Beli Gitar

- 31 Juli 2021, 20:00 WIB
Maestro Tarling Sunarto Martaatmadja dalam kenangan.
Maestro Tarling Sunarto Martaatmadja dalam kenangan. /Facebook Bima Manggala Yudah

Cara belajar seperti itu membuat Sunarto kelak sangat mahir menyanyikan lagu-lagu klasik Cirebonan. Ia bahkan mahir menciptakan lagu-lagunya sendiri. Pula, ia piawai mengiringi lantunan lagu klasik Cirebonan dengan petikan gitarnya. Lagu-lagu yang diiringi petikan gitar Sunarto, kelak dikenal sangat menawan.

Ia memimpin anak-anak Karang Taruna desanya mengumpulkan uang, untuk membiayai kegiatan dan membeli beberapa perangkat kesenian. Sunarto dibantu kawan-kawannya bekerja membabat jerami padi yang telah dipanen. Jerami-jerami itu ia jual. Hasilnya, antara lain dipergunakan untuk membeli gitar.

Tahun 1964, di usia 20 tahun Sunarto memberanikan diri mendirikan Grup Tarling bernama Karya Muda. Merasa nama itu kurang gagah, Sunarto mengubahnya menjadi Nada Jaya.

Sunarto menggabungkan Nada Jaya ke Grup Tarling Asmara Budaya. Tanggal 15 Agustus 1965 Sunarto mengubah nama grup gabungan yang ia pimpin itu menjadi Nada Budaya.

Baca Juga: Makna Rebo Wekasan dan Tradisi Membuat Kue Apem di Bulan Safar  

Di masa awal, popularitas Nada Budaya sanggup menenggelamkan kecemerlangan grup Tarling pimpinan Uci Sanusi dan Jayana. Namun sekitar 10 tahun kemudian, muncul tandingan berat, yakni grup Tarling Putra Sangkala pimpinan Abdul Adjib.

Tahun 1967 hingga 1977 merupakan saat paling cemerlang bagi Sunarto Martaatmadja dengan Nada Budaya-nya. Di kurun itu, rata-rata Nada Budaya naik pentas sebanyak 204 kali dalam setahun.

Prestasi itu mengalahkan semua grup Tarling yang terdapat di Cirebon dan Indramayu. Grup Tarling Putra Sangkala kemudian mengambil alih rating pentas tertinggi sejak 1977.

Di masa jayanya, Nada Budaya laris diundang berpentas di Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Subang, Purwakarta, Bekasi, Jakarta, Serang, Banten, Brebes, Tegal, bahkan menyeberang ke Pulau Sumatera.

Dengan pertunjukan-pertunjukannya, Nada Budaya turut menyebabkan nama Cirebon kian dikenal luas. Saat itu warga asal Cirebon di perantauan sangat bangga menampilkan seni Tarling asal daerahnya.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x