Ini Tugas Syekh Magelung Sakti Dikirim Sunan Gunung Jati ke Wilayah Cirebon Bagian Utara

15 Oktober 2022, 21:51 WIB
Ini Tugas Syekh Magelung Sakti Dikirim Sunan Gunung Jati ke Wilayah Cirebon Bagian Utara /Tangkapan layar YouTube Bujang Gotri

PORTAL MAJALENGKA - Dengan bekal kecerdasan serta kedalaman ilmu keagamaan yang telah dikuasainya, Syekh Magelung Sakti mampu dengan cepat menyerap dan memahami pengajaran dari Sunan Gunung Jati.

Melihat hal demikian Sunan Gunung Jati kemudian memutuskan untuk mengirim Syekh Magelung Sakti ke wilayah Cirebon bagian utara.

Syekh Magelung sakti ditugaskan Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Cirebon bagian utara. Karena saat itu sebagian besar masyarakatnya masih belum banyak tersentuh ajaran Islam.

Baca Juga: Di Balik Sepotong Bambu (Bumbung Pring) Simbol Sunan Gunung Jati Sambut Syekh Magelung Sakti

Di wilayah tersebut Sekh Magelung Sakti diamanatkan untuk menemui seseorang yang sudah berdiam lama. Ia merupakan orang yang berpengaruh di wilayahnya, yakni Ki Gedeng Karangkendal.

Setibanya di tempat yang dituju Syekh Magelung Sakti disambut baik oleh Ki Gedeng Karangkendal dan keluarga.

Di hadapan Ki Gedeng Karangkendal, ia lalu menyampaikan maksud kedatangannya, sesuai apa yang diamanatkan Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Jawaban Cerdas Abu Nawas, Menangkan Sayembara Pertanyaan Lebih Dulu Mana Ayam dengan Telur

Mendengar hal tersebut Ki Gedeng Karangkendal merespons dengan sangat gembira. Ia pun kemudian menyuruh anak-anaknya membangun sebuah padepokan untuk di tempati tamunya.

Bangunan padepokan tersebut berada di sebelah selatan tidak jauh dari tempat tinggal Ki Gedeng Karangkendal dan keluarganya.

Sesuai dengan misi yang diamanatkan, padepokan tersebut kemudian dijadikan Syekh Magelung Sakti sebagai basis dakwah Islam.

Baca Juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan, Polri Berjanji Tidak Bakal Gunakan Gas Air Mata Lagi

Dengan kharisma dan pengalamannya saat masih di negeri Syam, serta dukungan Ki Krayunan selaku pribumi wilayah Karangkendal yang berpengaruh, maka seiring berjalannya waktu keberadaan padepokan itu pun menjadi ramai dikunjungi orang-orang yang ingin belajar agama islam.

Banyak para santri baik warga sekitar maupun dari berbagai wilayah lain yang berdatangan. Bahkan saking pesatnya beliau pun sampai harus membuatkan tempat tinggal berupa ‘depok’ atau kamar inap kecil bagi santrinya yang jauh.

Konon dari banyak tutur yang diceritakan ada beberapa murid Syekh Magelung Sakti yang memiliki riwayat perjalanan kisah tersendiri sebelum menjadi murid atau santri.

Baca Juga: Laga Terakhir K League 2, Ansan Greeners Harus Akui Keunggulan Daejon Hana Citizen

Kisah-kisah mereka begitu melekat mengiring perjalanan Syekh Magelung Sakti dalam mendakwahkan agama Islam di wilayah Karangkendal dan sekitarnya.

Di antara murid tersebut salah satunya seorang tokoh seniman hebat dari wilayah Indramayu. Sosok ini terkenal ahli seni musik dan memiliki pusaka gamelan.

Ia merupakan orang yang sangat berpengaruh di sebuah wilayah Tersana, dan banyak masyarakat menyebutnya Ki Gedeng Tersana.

Baca Juga: Kuliner Surabaya, Nasi Kuning Emper Paling Ramai, Pagi Buta Sudah Membludak

Ki Gedeng Tersana dikenal memiliki kemampuan mengendalikan serta memainkan gamelan dengan tanpa harus dipukul atau disentuh.

Bukan sekadar itu, suara yang dihasilkan gamelannya mampu merambah sampai ke wilayah jauh serta sesuai yang dituju si empu.

Pertemuan antara Syekh Magelung dengan Kigedeng bermula sebagaimana telah sedikit disinggung dalam kisah pesan dakwah Islam Sunan Gunung Jati dalam kesenian tari topeng Cirebon.

Baca Juga: Pesan Dakwah Islam Sunan Gunung Jati dalam Kesenian Tari Topeng Cirebon

Ketika itu kesultananan Cirebon sedang butuh gamelan pengiring tari topeng untuk menyambut tantangan Pangeran Welang. Dan Syekh Magelung ditugaskan Sunan Gunung Jati mencarikan gamelan dimaksud.

Karena itu Syekh Magelung kemudian datang di kediaman Ki Gedeng Tersana dan bermaksud untuk meminjam gamelan yang dimilikinya.

Namun konon kedatangan Syekh Magelung di sana mendapat sambutan kurang baik. Dengan kesaktian yang dimilikinya Ki Gedeng Tersana menyembunyikan gamelannya hingga tak kasat mata. Ia juga berkilah bahwa gamelannya tidak ada.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Prediksi MotoGP Australia 2022: Akankah Fabio Quartararo Dikudeta dari Puncak Klasemen

Mendengar jawaban serta sikap tuan rumah yang kurang bersahabat, akhirnya Syekh Magelung pun permisi pamit.

Saat Syekh Magelung baru berbalik, gamelan Kigedeng Tersana yang disembunyikannya mendadak bergema sendiri.

Hal itu tentu membuat Ki Gedeng Tersana kaget bukan kepalang. Ia pun dengan segala kesaktiannya berusaha mengendalikan gamelan tersebut agar kembali tenang diam.

Baca Juga: TPF Aremania Menduga Tragedi Kanjuruhan Kejahatan Sistematis, Minta Komnas HAM Bentuk Tim Penyelidik

Namun sayang kesaktian KiGedeng Tersana tak lagi berpengaruh terhadap gamelannya itu. Malah bahkan gamelan tersebut bergerak sendiri dan turut mengiring di belakang Syekh Magelung Sakti.

Melihat hal demikan Ki Gedeng Tersana akhirnya sadar. Di hadapan Syekh Magelung ia segera memohon maaf dan berharap agar diperkenankan menjadi muridnya untuk belajar agama Islam.***

Disclaimer: Cerita dalam artikel ini diolah berdasarkan sumber-sumber populer di masyarakat sebagai tambahan wawasan.

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler