BPOM Pastikan Dukung Pengembangan Vaksin Merah Putih

- 17 April 2021, 10:39 WIB
Kepala BPOM Penny K Lukito.
Kepala BPOM Penny K Lukito. /Dok. Humas Sekretariat Kabinet


PORTAL MAJALENGKA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menegaskan pihaknya terus mendukung percepatan proses penelitian hingga proses produksi vaksin Merah Putih.

Dia juga memastikan, proses penelitian yang dilakukan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman sudah sesuai dengan tools pengembangan vaksin yang disyaratkan BPOM.

Hal ini disampaikan Penny saat meninjau perkembangan vaksin Merah Putih di PT Bio Farma
(Persero), Bandung (16/4/2021).

Baca Juga: Ini Persiapan Polri dan Pemda Antisipasi Peniadaan Mudik

Menurut Penny, penelitian pengembangan vaksin itu harus memenuhi standar high-tech dan advance sehingga semua tahapan harus diikuti dengan hati-hati.

Hal ini, lanjut Penny, juga sesuai dengan amanat yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang menyatakan, pengembangan vaksin harus mengikuti persyaratan dan tahapan untuk membuktikan bahwa proses pembuatan vaksin mengedepankan unsut kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Kami sudah menerbitkan tools pengembangan vaksin di lembaga riset dan kami menyambut baik bahwa progres sudah berjalan dan tentu kita harus bersabar," kata Penny.

Baca Juga: Paksakan Mudik Bisa Timbulkan Lonjakan Kasus Baru

Dia juga menambahkan, BPOM juga memberikan segala upaya untuk pendampingan, relaksasi, juga break through, segala inovasi dalam setiap tahapannya.

Tentunya, Penny kembali menekankan, tetap berpegang bahwa aspek mutu, keamanan, dan khasiat menjadi aspek prioritas untuk memberi perlindungan pada masyarakat.

Menurut Penny, Pemerintah mempunyai komitmen tinggi untuk bekerja sama dengan semua
pihak, baik Lembaga penelitian, universitas, produsen vaksin seperti Bio Farma dan Lembaga
terkait tanpa ada sekat-sekat.

Baca Juga: Kapan Terjadi Lailatul Qadar? Begini Keterangan Alquran dan Hadis

"Kita all out membantu sehingga vaksin Merah Putih ini bisa secepatnya sesuai timeline yang ada atau akan dipercepat, kita lihat nanti progresnya untuk bisa terwujud setiap tahapannya,” tegas Penny.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Subandrio
menyebut, penelitian yang dilakukan pihaknya telah memasuki tahap akhir dan sesuai dengan target yang ditentukan untuk pengembangan bibit vaksin selama 12 bulan.

Eijkman saat ini dalam tahap optimasi agar produksi vaksin nanti bisa sebaik mungkin. Selain itu juga sedang dilakukan proses pengalihan vaksin dari skala R&D di laboratorium ke skala industri untuk dilakukan uji klinis.

Baca Juga: Polisi Pelototi Jalan Tikus Wilayah Ciayumajakuning untuk Cegah Mudik

"Proses selanjutnya akan lebih banyak dilakukan Bio Farma, tetapi Eijkman tidak lepas tangan tetap terlibat sampai dengan uji klinis fase 1,2, dan 3,” kata Amin.

Penny menambahkan, BPOM memperkirakan vaksin Merah Putih yang diproduksi Bio Farma
sudah bisa menyelesaikan uji klinis pada semester I-2022 dan proses produksi sudah bisa
dilakukan pada semester I-2022.

Adapun vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga Bersama Biotis saat ini sudah masuk tahap preklinik dan diharapkan sudah masuk uji klinis pada kuartal IV-2021.

Baca Juga: Channel YouTube Gen Halilintar dan Thariq Halilintar Diretas Hacker Rusia, Begini Kondisi Terkini

"Harapannya awal tahun 2022 sudah bisa diproduksi secara massal. Saat ini BPOM sedang
melakukan pendampingan terhadap Biotis,” kata Penny.

Sementara Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan untuk memproduksi vaksin Merah Putih. Bio Farma juga menjalin kolaborasi dengan pihak ketiga, termasuk perusahaan farmasi swasta.

Baca Juga: Surah Al-Qadr, 5 Ayat Alquran yang Khusus Bahas Lailatul Qadar Berikut Teks Arab dan Latin Serta Artinya

“Saat ini kami juga sedang memproduksi vaksin lain, sehingga Bio Farma butuh berkolaborasi saat proses produksi massal vaksin Merah Putih dengan pihak ketiga,” kata Basyir.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah