Kata Kunci Kesehatan Banyak Dicari di Google selama Pandemi Covid-19

23 Februari 2021, 23:18 WIB
Ilustrasi Pencarian Google /Pixabay.com

PORTAL MAJALENGKA - Selama pandemi Covid-19, kata kunci kesehatan banyak dicari masyarakat Indonesia di Google. Baik kesehatan fisik maupun mental.

Terkait data pencarian kata kunci kesehatan selama pandemi Covid-19 atau 2020, dirilis perusahaan teknologi Google.

Banyaknya pencarian kata kunci kesehatan di Google tidaklah mengherankan. Sejak pandemi Covid-19, khususnya masyarakat Indonesia, kini mulai banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.

Baca Juga: DPRD Kota Cirebon Upayakan Program UHC BPJS Kesehatan dari APBD Segera Terserap

Berita tentang banyaknya kasus Covid-19 dari yang terkonfirmasi positif hingga meninggal dunia, menjadi faktor banyaknya penelusuran kata kunci kesehatan di Google.

"Masyarakat lebih self aware untuk tingkatkan kualitas hidup, kesehatan mental dan fisik. Kata kunci tentang kesehatan mental naik 70 persen, dan self care 45 persen. Namun, kepedulian mereka ke hal yang lebih luas lagi seperti rasisme juga naik 40 persen, dan gender equality naik 25 persen," kata Head of Large Customer Marketing Google Indonesia Muriel Makarim, dalam jumpa pers daring, dilansir dari Antara, Selasa 23 Februari 2021.

Lebih lanjut, Muriel mengatakan bahwa minat terkait kesehatan meningkat akibat pandemi. Tetapi yang menarik adalah pertumbuhan minat terhadap pemeliharaan kesehatan secara proaktif maupun preventif.

Baca Juga: Mulai Hari Ini BIJB Kertajati Resmi Layani Penerbangan Angkutan Kargo

Selama 2020, penelusuran “rapid test”, “swab test”, “serology test”, dan “antigen” bertumbuh pesat, seiring orang Indonesia mencari informasi tentang berbagai cara tes Covid-19.

Sebanyak 650 persen lonjakan kueri penelusuran terkait “cara mencuci tangan yang benar” seiring dengan peningkatan kesadaran akan kebersihan diri. Lalu, terjadi peningkatan penelusuran untuk kata kunci "menjaga kesehatan" sebesar 160 persen.

Pertumbuhan year-on-year penelusuran “hitung langkah” dibanding 65% di tahun sebelumnya. Dan terjadi kenaikan year-on-year penelusuran “sepeda”, karena orang menjadi kian proaktif dalam menjaga kesehatan dan ingin menghindari moda transportasi umum.

Baca Juga: Ini Penampakan Rumah Berbasis Metal Tahan Gempa Pertama di Majalengka, Harganya Terjangkau

Masyarakat Indonesia juga banyak mencari cara untuk membantu komunitas masing-masing dan hal-hal besar. Ada peningkatan besar dengan kata kunci "menyumbangkan" sebesar 150 persen.

Lalu, kata kunci tentang tenaga medis juga naik, dan ada pula pencarian soal "buatan Indonesia" naik 95 persen.

Lebih lanjut, Muriel mengatakan bahwa masyarakat Indonesia juga banyak mencari informasi seputar kegiatan anak di rumah, yang meningkat pencariannya sebesar 330 persen. Sementara, "e-learning" juga menunjukkan peningkatan sebesar 180 persen.

Baca Juga: Anggota Polisi di Enrekang Lakukan Uji Narkoba dengan Metode Tes Air Liur

Dengan terbatasnya pilihan hiburan dan rekreasi serta permasalahan yang dihadapi banyak orang dalam kehidupannya, masyarakat Indonesia juga mencari cara lain untuk bersantai.

"Terjadi peningkatan pencarian untuk 'meditasi', 'podcast', 'meme', hingga 'tanaman rumah' dan 'hewan peliharaan'," jelas Muriel.

Hal lain yang dicari oleh masyarakat adalah soal perencanaan masa depan. Masyarakat Indonesia mencari cara untuk meningkatkan keterampilan dan usaha, dan semakin ingin tahu tentang produk finansial.

Baca Juga: Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati, Begini Tanggapan KPK

Pandemi juga telah menjadi panggilan untuk menjalani gaya hidup sehat. Untuk merasa tenang, banyak orang mulai mencari cara untuk menyiapkan masa depan dan mengurangi risiko dalam hidup, serta mencari dukungan dari brand dalam prosesnya.

Orang-orang melindungi dan memperkuat prospek ekonomi mereka dengan meningkatkan keterampilan. Beberapa hal yang banyak dicari dan mengalami peningkatan antara lain "cara membuat aplikasi" (20 persen), "online course" (35 persen), "data science" (40 persen), dan "digital marketing" (35 persen).

"Masyarakat juga menambah pengetahuan tentang keuangan. Ada 20 persen kenaikan year-on-year dalam kueri penelusuran terkait 'cara membuka online banking', dan ada 60 persen lonjakan year-on-year terkait 'apa dana darurat'," kata Muriel.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler