PORTAL MAJALENGKA - Kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi, termasuk kasus meninggal.
Atas kondisi tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat Indonesia tetap berada di rumah dan membatasi mobilitas selama beberapa pekan ke depan.
Hal tersebut untuk menekan penyebaran varian delta COVID-19.
Baca Juga: WHO Sampaikan Kabar Buruk, Varian COVID Delta dari India Kini Dominan secara Global, Tetap Waspada
Perwakilan WHO untuk Indonesia, N Paranietharan mengatakan, pesan kunci dengan penyebaran varian delta, sangat penting bagi masyarakat, baik yang sudah divaksin atau belum.
"Yakni untuk mengikuti protokol kesehatan, dan yang lebih penting untuk tetap di rumah sebanyak mungkin,” kata Paranie dilansir dari Antara..
Dia mengatakan bahwa cara untuk melawan penyebaran cepat varian delta dari COVID-19 adalah membatasi pergerakan selama beberapa pekan ke depan.
“Dengan rendah hati saya meminta agar semua tetap di rumah sebisa mungkin dan menyelamatkan semua orang, dan marilah kita keluar dari pandemi ini sesegera mungkin,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Paranie juga menyampaikan dukungan dan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai target vaksinasi sebesar 20 persen populasi pada bulan September 2021, dan 50 persen cakupan vaksinasi pada akhir tahun.
Dia juga mengapresiasi peran Indonesia, terutama kepemimpinan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai salah satu Co-Chairs COVAX AMC Engagement Group , dalam upaya untuk memastikan akses vaksin tak hanya untuk Indonesia, namun juga di skala global dalam upaya mencapai kesetaraan akses vaksin.
Baca Juga: Sesuai Rekomendasi WHO, BPOM Terbitkan Persetujuan Uji Klinik Ivermectin sebagai Obat COVID-19
“Kami menantikan untuk melanjutkan kerja sama ini dengan Indonesia, untuk memastikan bahwa kita memvaksinasi sebanyak mungkin orang sebelum akhir tahun ini, sehingga kita setidaknya dapat melihat transmisi yang lebih lambat, baik secara global dan di Indonesia khususnya,” tuturnya.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 3.476.400 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca, yang didapatkan melalui skema multilateral COVAX Facility, yang tiba pada Selasa.***