PORTAL MAJALENGKA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kabar buruk terkait varian COVID-19 Delta.
Varian COVID-19 Delta awalnya muncul di India itu loni menjadi varian dominan secara global
Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menyatakan kekecewaan atas kegagalan calon vaksin CureVac dalam uji coba untuk memenuhi standar kemanjuran WHO.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Manusia Pertama di Bumi yang Punya 300 Juta Follower di Instagram
Terlebih saat varian yang sangat menular meningkatkan kebutuhan vaksin baru dan ampuh.
Inggris melaporkan lonjakan tajam infeksi varian Delta, sementara pejabat senior kesehatan masyarakat Jerman memprediksikan varian Delta akan dengan cepat menjadi varian dominan di sana meski tingkat vaksinasi tinggi.
Pemerintah Rusia menyalahkan lonjakan kasus COVID-19 pada keraguan vaksinasi dan "nihilisme" setelah rekor infeksi baru di Moskow, kebanyakan varian Delta baru, mengipasi kekhawatiran gelombang ketiga.
Baca Juga: Nissa Sabyan Unggah Foto Terbarunya tanpa Keterangan, Warganet Tak Bisa Komentar
"Varian Delta sedang dalam perjalanan menuju varian dominan secara global sebab penularannya yang sangat tinggi," kata Swaminathan saat konferensi pers dilansir dari Antara.
Editor: Muhammad Ayus
Sumber: ANTARA