Jokowi : Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Membaik

- 3 November 2020, 11:45 WIB
Presiden Jokowi menegaskan pertumbuhan ekonomi kuartal III membaik, meskipun masih minus
Presiden Jokowi menegaskan pertumbuhan ekonomi kuartal III membaik, meskipun masih minus /YouTube Sekretariat Presiden

PORTAL MAJALENGKA – Pandemi Covid-19 menyebabkan mayoritas negara termasuk Indonesia mengalami resesi, minimal pertumbuhan ekonominya minus.

Pemerintah Indonesia sendiri berupaya dengan berbagai program dan stimulus agar pertumbuhan ekonomi membaik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 akan berada di kisaran minus tiga persen, namun lebih baik jika dibandingkan kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen.

Baca Juga: Menaker : Ekonomi Merosot Alasan UMP Tidak Naik

“Jadi kuartal III mungkin minus tiga persen lebih sedikit, dan itu trennya membaik, tren positif. Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman dari BPS, dari 5,32 persen (kuartal II) menjadi minus 3 sekian persen,” kata Presiden Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin 2 November 2020.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 pada 5 November 2020 lusa.

Baca Juga: Airlangga : Pemulihan Ekonomi di Kuartal III dan Kuartal IV Tahun 2020

Maka Presiden Jokowi menekankan jajarannya untuk menggenjot realisasi belanja anggaran pada kuartal IV atau paruh terakhir di 2020.

Presiden Jokowi berharap dengan penyerapan anggaran yang signifikan di kuartal IV 2020, maka akan mendorong perputaran ekonomi sehingga membawa laju perekonomian ke level positif.

Baca Juga: Kerugian Seluruh Negara Akibat Covid Setara 9-15 Kali Ukuran Ekonomi Indonesia

“Di kuartal IV 2020 ini saya sampaikan sangat penting sekali, agar kita lebih baik lagi. Agar bisa memperbaiki lagi, syukur bisa masuk positif sehingga belanja dan spending harus menjadi target kita semuanya,” ujar Presiden Jokowi.

Untuk Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2020, Presiden Jokowi menyebutkan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan investasi masih berada di level negatif.

Baca Juga: Ahmad Syaikhu: Indonesia Alami Krisis Kesehatan, Krisis Ekonomi, dan Krisis Kepemimpinan Nasional

Maka pemerintah akan terus berupaya meningkatkan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk memperkuat demand, (permintaan) sehingga konsumsi akan jadi lebih baik,” ujar Presiden Jokowi. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah