Airlangga : Pemulihan Ekonomi di Kuartal III dan Kuartal IV Tahun 2020

- 25 Oktober 2020, 13:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan prediksi pemulihan ekonomi di kuartal III dan kuartal IV tahun 2020
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan prediksi pemulihan ekonomi di kuartal III dan kuartal IV tahun 2020 /Dok. Kemenko Perekonomian

PORTAL MAJALENGKA – Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan ramalam ekonomi Indonesia terjadi pada kuartal III 2020 akan minus sampai 2,9 persen.

Kemenkeu tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1% hingga positif 0,2%, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9% sampai minus 1,0%.

Negatif teritori pada kuartal III akan berlangsung di kuartal IV. Namun pemerintah mengusahakan agar mendekati nol.

Baca Juga: Airlangga Jamin UU Cipta Kerja Prioritaskan UMKM dan Pekerja

Namun saat ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perlambatan terdalam untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terjadi di kuartal II 2020.

Sehingga di kuartal III dan kuartal IV 2020 perekonomian domestik diyakini sudah memasuki tahap pemulihan.

Airlangga dalam diskusi virtual “Peta Jalan Ekonomi” di Jakarta, Sabtu 24 Oktober 2020 memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal III 2020 akan tumbuh di kisaran -3 persen hingga 0 persen.

Baca Juga: Pengusaha Start Up Segera Daftar Kompetisi Pitch Startup Nasional HighPitch 2020

Meski dia memperkirakan perekonomian di kuartal III masih terkontraksi, namun proyeksinya jauh lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 sebesar -5,3 persen.

“215 negara banyak yang mengalami resesi, bagaimana Indonesia ? Kita lihat Indonesia sudah masuk bottom-nya (dasar perlambatan) di kuartal II. Kenapa? kita berharap di kuartal III lebih baik ya mungkin dari -3 sampai 0 persen,” ujar Airlangga.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Airlangga mengatakan laju pemulihan perekonomian sudah terlihat, dengan berbagai indikator seperti realisasi pertumbuhan investasi 1,7 persen atau Rp616,6 triliun periode Januari-September 2020.

Kinerja ekspor-impor juga secara kumulatif tahun berjalan masih mencetak surplus. Di September 2020, neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus 2,44 miliar dolar AS.

Baca Juga: Belanja Lebih Besar dari Penerimaan, APBN 2020 Defisit Rp682,1 Triliun

Namun Airlangga mengakui terdapat kendala terkait tertahannya permintaan (demand) masyarakat, yang menyebabkan masih melambatnya konsumsi masyarakat.

Padahal pengeluaran konsumsi domestik memegang peranan hingga 59 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Baca Juga: Menteri Keuangan Tolak Usulan Hapus Pajak Mobil Baru.

Maka pemerintah terus mempercepat realisasi anggaran perlindungan sosial yang secara kumulatif Rp203,9 triliun pada 2020, dari total anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp695,2 triliun.

“Maka itu, demand side yang belum penuh kembali, perlu didorong perlindungan sosial,” ujar dia. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah