Baca Juga: Perekonomian Nasional Mulai Tunjukkan Pemulihan, Serapan PEN Terus Didorong
Dalam komentar publik pertamanya sejak perubahan kebijakan, Presiden Xi Jinping pada Sabtu 31 Desember 2022, dalam pidato Tahun Baru menyerukan untuk lebih banyak upaya dan persatuan saat China memasuki “fase baru”.
“Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pertumbuhan China pada 2022 kemungkinan berada pada atau di bawah pertumbuhan global,” kata Georgieva.
Selain itu “penyebaran cepat” infeksi Covid yang diperkirakan di sana dalam beberapa bulan ke depan kemungkinan akan semakin memukul ekonominya tahun ini.
“Termasuk menyeret pertumbuhan regional dan global,” kata Georgieva, yang melakukan perjalanan ke China untuk urusan IMF akhir bulan lalu.
“Saya berada di China minggu lalu, dalam sebuah bubble di kota di mana tidak ada COVID,” katanya. “Tapi itu tidak akan bertahan begitu orang mulai bepergian,” sambungnya.
Baca Juga: Meski Pandemi Terkendali, Pemerintah Waspadai Peningkatan Kasus Global
“Untuk beberapa bulan ke depan, akan sulit bagi China, dan dampaknya terhadap pertumbuhan China akan negative. Dampaknya terhadap kawasan juga akan negatif, dampak terhadap pertumbuhan global akan negatif,” katanya.
Dalam perkiraan Oktober, IMF mematok pertumbuhan produk domestik bruto China tahun lalu sebesar 3,2 persen atau setara dengan prospek global IMF untuk 2022.
Pada saat itu, IMF juga memperkirakan pertumbuhan tahunan di China meningkat pada 2023 menjadi 4,4 persen sementara aktivitas global semakin melambat.