Pelaku Ekonomi Kreatif Optimis Bisa Bangkit dari Pandemi

- 16 Desember 2020, 20:00 WIB
Prabu Revolusi, Juru Bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Lola Amaria, Sutradara Film dan Hanung Bramantyo, Sutradara Film menjadi pembicara dalam dialog mengenai Ekonomi Kreatif melawan Pandemi di Jakarta, Selasa, 15 Desember 2020. Ekonomi Kreatif menjadi sektor yang terdampak dan mengalami tekanan cukup keras. Salah satunya kegiatan seni yang melibatkan kerumuman dan penonton dalam jumlah besar dihentikan, Tetapi Pemerintah dan pekerja seni tak mau henti kreasi karena pandemi. Tetap mencari solusi agar tetap dapat menampilkan seni dan kreasi yang dimilik. DOK.KPCPEN
Prabu Revolusi, Juru Bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Lola Amaria, Sutradara Film dan Hanung Bramantyo, Sutradara Film menjadi pembicara dalam dialog mengenai Ekonomi Kreatif melawan Pandemi di Jakarta, Selasa, 15 Desember 2020. Ekonomi Kreatif menjadi sektor yang terdampak dan mengalami tekanan cukup keras. Salah satunya kegiatan seni yang melibatkan kerumuman dan penonton dalam jumlah besar dihentikan, Tetapi Pemerintah dan pekerja seni tak mau henti kreasi karena pandemi. Tetap mencari solusi agar tetap dapat menampilkan seni dan kreasi yang dimilik. DOK.KPCPEN /KPCPEN

PORTAL MAJALENGKA - Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Kendati begitu, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya membuat industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa bertahan melewati pandemi, baik dari kampanye, pelatihan, membuka akses antara pelaku ekonomi kreatif dengan Over-The-Top (OTT), hingga memberikan stimulus ekonomi seperti Bantuan Hibah Pariwisata dan Bantuan Insentif Pemerintah yang telah diluncurkan tahun ini.

Prabu Revolusi, Juru Bicara Kemenparekraf, mengatakan, perhatian Kemenparekraf saat ini adalah memastikan semua pelaku industri memahami protokol kesehatan. Hingga saat vaksin sudah bisa diakses masyarakat nantinya, ini akan memberikan wajah baru bagi sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Ade Yasin : Belum Ada Korelasi Kerumunan Megamendung dengan Kenaikan Covid-19

"Efeknya bisa berdampak kepada, hotel yang bisa kembali beroperasi, restaurant kembali hidup, bioskop juga kembali buka, dan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) juga bisa kembali dijalankan”, ujarnya pada acara Dialog Produktif bertema ‘Industri Kreatif Melawan Hantaman Pandemi’ yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12).

Tantangan yang berat dirasakan oleh pelaku ekonomi kreatif di lapangan. Pekerja film seperti saya dan teman-teman sejak Maret memang tidak boleh melakukan aktivitas pembuatan film.

"Baru saat mulai memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi, pekerja film mulai berproduksi dalam protokol yang sangat ketat” ungkap Lola Amaria, Sutradara Film.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Anak Masih Dikaji, Sementara Rentang Usia Ini yang Bakal Divaksin

Industri ekonomi kreatif mau tidak mau harus beradaptasi dengan protokol kesehatan, ini penting untuk dipahami agar ditanggapi dengan serius. Untuk itu kami membuat platform sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) untuk segera diadopsi.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah