Merpati Menjadi Burung Termahal di Indonesia, Begini Alasannya

13 Oktober 2020, 14:59 WIB
Burung merpati balap yang memiliki kemampuan terbang lebih cepat dibanding burung merpati biasa. /Freepik/

PORTAL MAJALENGKA-Merpati merupakan salah satu jenis burung yang popular di masyarakat.

Merpati juga mudah ditemukan di banyak daerah, sehingga banyak orang yang memelihara burung cantik ini.

Merpati dikenal sebagai burung pengantar surat.

Hal tersebut dikarenakan, merpati bisa terbang di ketinggian 6000 kaki atau lebih. Merpati juga dapat terbang dengan kecepatan rata-rata hingga 77,6 mph tetapi telah tercatat terbang dengan kecepatan 92,5 mph.

Baca juga: Ingin Punya Tubuh Proposional? Ini Tips Diet Mudah Ala Wendy Red Velvet

Merpati pun mampu terbang sejauh 600 hingga 700 mil dalam satu hari. Berarti, Merpati membutuhkan waktu 55 hari untuk mengirim surat dari Afrika menuju Inggris dan menempuh jarak 7000 mil.

Dikenal sebagai burung yang cerdas, rupanya seekor merpati balap di Indonesia telah dijual seharga Rp1 miliar, memecahkan rekor nasional untuk burung termahal yang pernah dijual di negara ini.

Burung merpati tersebut bernama Jayabaya yang akhirnya benar-benar menjadi burung merpati termahal yang pernah dijual di Indonesia.

Baca juga: UU Ciptakerja: Perbudakan Moderen

Balap burung merpati merupakan salah satu olahraga tradisional di Indonesia terutama di pulau Jawa.

Sebagaimana diberitakan PortalJember.com, "Inilah Burung Merpati Termahal di Indonesia, Harganya Rp1 M!", ada banyak juga jenis perlombaan, seperti merpati kolong bebas, merpati kolong mega, merpati ketomprang, merpati balap, dan lain sebagainya.

Merpati Jayabaya seharga Rp 1 miliar ini merupakan merpati jantan yang dibeli oleh seorang bos muda yakni Robby Eka Wijaya di kota Cilodong, Jawa Barat untuk bertanding di ajang balap merpati yang sedang booming di Indonesia pada waktu itu.

Baca juga: Kopi Gunungwangi Majalengka Rambah Pasar Australia

Wijaya membeli merpati tersebut dari rekannya setelah menyaksikannya bertanding di sejumlah kompetisi yang berbeda.

Dia mengatakan kepada ABC bahwa dia membuat tawaran yang tidak dapat ditolak pemiliknya karena merpati itu memiliki "ciri khusus", termasuk konsistensi langka dan "suasana hati yang stabil".

Menurut Wijaya, satu balapan bisa berlangsung selama dua hari dan sembilan putaran.

Umumnya, burung hanya bisa tampil sebanyak empat putaran, tapi burung ini mampu masuk 20 besar di setiap kompetisi.

Baca juga: Guar Bumi, Bentuk rasa Syukur Warga Desa Balida Sambut Musim Tanam

Hebatnya lagi, Jayabaya ini berkompetisi melawan ribuan burung dari seluruh negeri tahun lalu dan menerima skor tertinggi di kompetisi nasional.

Balap merpati sendiri adalah olahraga tradisional di Indonesia, terutama dari pulau Jawa, tetapi dengan cepat mendapatkan popularitas sejak pembentukan organisasi merpati nasional.

Jenis perlombaan balap burung merpati ini bervariasi dan mencakup balap kecepatan, terbang gaya bebas, serta kategori meja, di mana burung merpati diharapkan untuk mendarat kembali di atas meja pada waktu tertentu setelah burung itu terbang.


"Dari pengamatan saya selama 10 tahun terakhir, hanya ada dua atau tiga burung yang seperti dia," katanya, seraya menambahkan bahwa teman-temannya mempertanyakan kewarasannya atas jumlah yang dia bayarkan.

Terjualnya burung merpati ini dengan harga yang fantastis tersebut juga booming sampai ke media luar negeri.

Popularitas pacuan merpati di Indonesia sendiri sebagian disebabkan oleh margin keuntungan yang tinggi.

Harga merpati sekitar 20.000 rupiah dan kemenangannya bisa berkisar dari Rp 100 jutaan hingga hampir Rp 150 jutaan, atau bahkan mobil baru.

Biaya pendaftaran untuk berkompetisi juga relatif rendah hanya sekitar Rp 190 ribuan hingga Rp 235 ribuan dan rata-rata peserta kompetisi balap merpati sampai 2.000 orang, sehingga mencapai 20 besar merupakan prestasi tersendiri.

Wijaya juga mengatakan akan "mudah" untuk bisa menghasilkan keuntungan dari Jayabaya, yang diperkirakan berusia dua sampai tiga tahun.

Bahkan, sudah ada orang yang mau mengeluarkan 100 juta rupiah untuk satu set telur yang Jayabaya sendiri bapaknya lho, tapi Wijaya tidak bakal menjualnya saat itu.

Bagaimana? Tertarik untuk ikut balap burung merpati? Maka, siapkan burung andalannya.***(TIM PRNM/PikiranRakyat.com)

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler