Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Hijriyah; Milestone Kebangkitan Islam Keindonesiaan

- 20 Agustus 2020, 18:12 WIB
Dr H Masduki Duryat MPdI
Dr H Masduki Duryat MPdI /

 Baca Juga: Nurhasan Tantang Presiden Soal Super Koridor Ekonomi Pantura

Untaian kalimat sakral dan mulia itu selalu dibaca setiap upacara Senin di sekolah dan peringatan detik-detik proklamasi setiap tanggal 17 Agustus. Ironisnya kegiatan itu berlangsung secara rutin nyaris tanpa makna yang mungkin tanpa membangkitkan semangat solidaritas dan nasionalisme kemerdekaan.

Kita hapal di luar kepala—bahkan para pejabat sering membacakannya—padahal pada pandangan Prof. Anies Baswedan itu seharusnya sekaligus menjadi sebuah janji yang harus direalisasikan oleh siapapun yang diamanahi jabatan untuk memimpin bangsa ini di tiap level tingkatan.


Perayaan detik-detik proklamasi terjebak pada ritual simbolik; upacara, memasang bendera, mengecat gapura, memasang umbul-umbul, membuat pagar, membuat patung pahlawan atau membuat pesta syukuran bersama.


Peringatan kemerdekaan kian terasa ‘sumbang’ dan tidak memiliki daya dongkrak untuk membangkitkan semangat nasionalisme kebangsaan. Kemeriahan hanya sebatas formalistik yang mengesampingkan essensi.

Sedang semangat dan nilai-nilai kejuangan hilang tanpa ‘atsar’. Tentu ini menjadi sesuatu yang paradoks, para pahlawan dengan ikhlas dan berdarah-darah tetapi pewaris kemerdekaan dengan merasa tanpa berdosa melakukan penghianatan, seperti yang difragmentasikan oleh para pejabat kita sekarang ini yang sangat miris dan memilukan; maraknya kasus korupsi, kekerasan, dan kemerosotan moral bangsa adalah realitas yang tak terbantahkan sekarang ini.

 

Maka adalah sebuah keharusan kita—bangsa Indonesia khususnya ummat Islam—untuk segera berhijrah, bangun bangkit ‘Qum Fa andzir’ melakukan proses penyadaran diri sebagai sebuah bangsa agar lebih baik lagi, kompetitif dan komperatif dibandingkan dengan ummat dan bangsa lain. Menjadi bangsa yang diidealkan seperti amanat pembukaan UUD 1945.

 

 Baca Juga: Melindungi Anak Korban Kekerasan Seksual

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah