Baca Juga: Kyai Imam Mursyid Muttaqin Jadi Korban Kekejaman PKI Madiun 1948 yang Belum Ditemukan Jejaknya
Diriwayatkan, Abu Lahab paman Nabi SAW yang memusuhi Islam disiksa terus menerus di dalam kuburnya tetapi diringankan siksanya setiap hari Senin. Hal demikian disebabkan karena bergembira dan senang sewaktu mendengar kelahiran Nabi Muhammad dan langsung memerdekakan budaknya Tsuwaibah. Kemudian menghadiahkan dia untuk beberapa waktu membantu merawat Nabi SAW bahkan menyusuinya.
Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan, “Urwah berkata, Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab. Ia dimerdekakan oleh Abu Lahab, untuk kemudian menyusui Nabi. Ketika Abu Lahab meninggal, sebagian keluarganya bermimpi bahwa Abu Lahab mendapatkan siksa yang buruk. Di dalam mimpi itu, Abu Lahab ditanya. Apa yang engkau temui? Abu Lahab menjawab, aku tidak bertemu siapa-siapa, hanya aku mendapatkan keringanan di hari Senin karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah.”
Abu Lahab saja diringankan siksanya setiap Senin karena saking bergembira atas kelahiran Nabi dengan memerdekakan budak, padahal dia kafir. Menjadi aneh apabila seorang mukmin bergembira dengan membaca kisah Maulid Nabi SAW dan bersholawat salam kepadanya malah ada sebagaian golongan yang mengatakan sebagai perbuatan bid'ah masuk neraka?.***
Artikel ini lepas ini ditulis Haryanto, alumni Jurusan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta, mengajar di SMP Negeri 1 Paliyan Gunungkidul DIY.
PUSTAKA
Al-Husaini, al-Hamid. 1983. Sekitar Maulid Nabi Muhammad S.A.W. dan Dasar Hukum Syari`atnya. Semarang : Toha Putra.
Hasyim Asya`ri, Syaikh KH. 2013. Koreksi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (Tanbihat al-Wajibat li Man Yashna` al-Maulid bi al-Munkarat). Terjemahan Dr. Rosidin. Malang : Bayumedia Publising.