Kesepakatan RI-AS: Pemulihan Ekonomi atau Ancaman Kedaulatan

- 2 Desember 2020, 09:31 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mennyaksikan Penandatanganan Bilateral Contribution Agreement  Indonesia-CEPI
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mennyaksikan Penandatanganan Bilateral Contribution Agreement Indonesia-CEPI /Kementerian Luar Negeri RI

Pertemuan dengan tajuk "Nurturing The Share Civilization Aspirations of Islam Rahmatan Lil Alamin The Republic of Indonesia and The United Stated of America itu digelar di Hotel Four Season.

Penyamaan versi mengenai makna "Rahmatan Lil Al-Amin" yang sejalan dengan konsep Barat. Hal ini sebagaimana yang tegaskan oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, bahwa GP Ansor memiliki beberapa kesamaan tujuan.

Pertama, Ansor ini ingin agar citra soal Islam, terutama di dunia Barat tidak melulu citra yang identik dengan kekerasan dan teror.

Baca Juga: Diskominfo Majalengka Fasilitasi UMKM Melalui Toko Digital

Lantas, adakah keuntungan bagi Indonesia menyepakati kesepakatan ini? Benarkah dengan menggandeng investor AS mampu memulihkan ekonomi negara?

Beberapa yang menjadi sorotan yakni pertama, dalih investasi sebagai upaya pemulihan ekonomi bisa dibilang klaim semata.

Investasi yang melibatkan pihak asing dalam mengelola sumberdaya alam hanya akan membuka pintu bagi mereka untuk mengusik kedaulatan negara. Tambang emas Freeport adalah satu contoh bahwa investasi tak memberikan dampak bagi ekonomi negeri ini.

Baca Juga: Gara-gara Email, Bagus Kahfi Gagal Bergabung dengan Tim Liga Belanda

Alasan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat sejatinya hanyalah kedok bahwa negeri ini tak benar-benar berdikari. Bila negara sudah tergadai kedaulatanya, maka apa yang menjadi kebijakan-kebijakannya akan sangat mudah didikte oleh pihak investor.

Kebijakan politik pun akan dikendalikan oleh mereka. Sehingga politik Indonesia yang katanya bebas aktif nyatanya kebijaksanaan negara, sesuai arahan Tuannya dan mengesampingkan kepentingan rakyat banyak.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah