Nasib LINMAS di Negeri Kaya nan Subur

- 29 November 2020, 13:46 WIB
Desi Nurjanah
Desi Nurjanah /


Oleh : Desi Nurjanah, S.Si

Kepala Satpol Pamong Praja Kabupaten Bandung mengatakan bahwa tingkat kesejahteraan anggota perlindungan masyarakat (Linmas) atau Hansip di desa/kelurahan masih dalam kondisi yang memprihatinkan karena insentifnya hanya Rp. 100.000 per bulan.

Sedangkan setiap desa/kelurahan memiliki 20 anggota Linmas yang bekerja untuk mengamankan desa. Banyak Linmas yang memiliki pekerjaan sampingan sehingga Linmas bukan pekerjaan pokok yang mutlak (Jurnal Soreang, 20/11/2020).

Kesejahteraan Linmas luput dari perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini terlihat dari insentif yang diberikan pemerintah terhadap Linmas atau Hansip.

Baca Juga: Dukung Rencana Pembelajaran Tatap Muka, PGRI: Harus dengan Izin Berjenjang

Padahal, tugas Linmas merupakan tugas yang berat untuk melindungi masyarakat bahkan hingga bertaruh nyawa seperti pengamanan acara pernikahan, kegiatan desa/kelurahan hingga ronda menjaga rumah-rumah warga agar terindar dari maling dan perampokan.

Akan tetapi, jika melihat insentif yang diberikan kepada Linmas tidak sebanding dengan tugas Linmas.

Maka, banyak dari Linmas memiliki pekerjaan sampingan dan tidak menjadikan Linmas sebagai pekerjaan pokok karena tidak mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari.

Baca Juga: Seorang Pemuda Usia 29 Tahun Nikahi Nenek Usia 76 Tahun

Nasib Linmas dalam sistem kapitalis seperti saat ini seolah tidak dihargai oleh negara atas jasanya yang telah diberikan untuk masyarakat bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya saja sangat tidak mencukupi.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x