Habib Zain bin Smith dalam kitab al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah memberikan tiga penafsiran terkait hadits di atas, yaitu:
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Saus Asam Manis yang Ekonomis, Pas Buat Menu Berbuka dan Sahur
Pertama, orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan berbohong. Alasan itu merujuk pada sebuah hadist Rasulullah SAW berikut :
خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ
Artinya, “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).
Kedua, dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya’ (ingin dipuji oleh orang lain) atau merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Ini juga dapat menghilangkan pahala puasa.
Baca Juga: Bikin Kaget! Ternyata Ini Faktanya Diet Konsumsi Perasan Lemon Air Hangat
Ketiga, berbuka puasa dengan sesuatu yang haram juga termasuk sesuatu yang bisa menghilangkan pahala puasa.