Menurut Imron, kegiatan semacam ini sangat positif yakni sebagai wujud mencintai kebudayaan dan warisan leluhur.
"Kita ini sebagai bangsa Indonesia dengan segala keberagamannya patut berbangga. Nilai-nilai yang terkandung dalam benda pusaka ini patut dilestarikan," ujar Bupati Imron.
Kepada masyarakat Cirebon, khususnya di Kecamatan Klangenan, lanjut Imron, kegiatan ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran. Untuk menggali sejarah tentang bagaimana perjuangan bangsa melawan penjajah yang tidak bisa lepas dari peran benda-benda pusaka.
Terlebih, kata Imron, di momen menjelang HUT Indonesia ke-77, pemerintah daerah merasa senang dengan adanya kegiatan semacam ini.
Hal itu sebagai upaya mengingat kembali perjuangan para ulama zaman dahulu meski di tengah banyak perbedaan dan isu rasisme.
Baca Juga: Komitmen Kenalkan ke Mancanegara, Wagub Sumbar Audy Joinaldy Siap Ekspor Rendang ke Luar Negeri
Senada juga diungkapkan oleh Camat Klangenan, Dedi Susilo. Menurutnya, kegiatan ini sebagai ajang pengingat akan jasa pejuang dan ulama.
"Pasar Seni Rakyat Lesbumi yang diawali dengan pameran benda pusaka nusantara ini sebagai pengingat akan jasa-jasa para pahlawan dan ulama. Kita harus menjaga apa yang sudah diupayakan oleh orang-orang sebelum kita dan mengambil kebaikan-kebaikannya," ujar Dedi.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan cenderamata Congkrang, senjata khas Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan dari Kuwu Desa Jemaras Kidul kepada Bupati Cirebon.***