Sejarah Pandemi Penyakit di Cirebon, Ratusan Ribu Penduduk Meninggal Dunia karena Wabah Ini

- 23 Maret 2022, 17:15 WIB
Wabah Covid-19 merebak di awal 2020 sampai sekarang, wabah penyakit juga sempat menerjang Cirebon di awal tahun 1900-an.
Wabah Covid-19 merebak di awal 2020 sampai sekarang, wabah penyakit juga sempat menerjang Cirebon di awal tahun 1900-an. /Ilustrasi/Freepik.com

Para insinyur yang bekerja dalam pembangunan rel kereta api tersebut, sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada pemerintah kolonial Belanda bahwa penggalian tanah untuk rel bukan prioritas utama.

Tapi yang perlu diprioritaskan untuk menanggulangi wabah Malaria adalah dengan normalisasi Kali Bacin dan Kali Sukalila. Karena genangan air dari dua sungai tersebut yang menjadi berkembangnya nyamuk malaria.

Lagi-lagi, saran tersebut tidak diperhatikan oleh pemerintah kolonial saat itu.

Baca Juga: Kisah Masa Kecil Sunan Gunung Jati, Kebiasaan yang Aneh Hingga Ingin Mengembara

Selain kebijakan pemerintah kolonial yang tidak peduli dengan persoalan wabah, aktivitas penduduk saat itu juga turut mempengaruhi.

Misalnya membuang sampah ke sungai dan menyiram air got ke jalanan agar tidak berdebu pada saat musim kemarau.

Pada tahun 1915, Residen Feith mengirim sebuah telegram kepada der Volksgezondheid (DVG) atau layanan kesehatan publik (dinas kesehatan, red) Jawa Barat terkait penyebaran wabah Malaria di Cirebon.

Menjawab telegram tersebut, DVG Jawa Barat menugaskan dr O Shiau Dhai ke Cirebon untuk mengatasi penyakit malaria.

Dari hasil pemeriksaannya, dia menemukan dari 37 anak yang tinggal di daerah Kejaksan diambil sampel darahnya, ada 11 anak yang mengandung parasit malaria.

Baca Juga: Benarkah Makam Tan Malaka Tidak Ada? Berikut Ulasannya

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Wabah Penyakit dan Penanganannya di Cirebon 1906-1940


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah