Lalu, Dokter O juga mengumpulkan data kematian yang terjadi di tahun 1915.
“Grafik hasil penelitian menunjukkan tingkat kematian tertinggi di Cirebon terjadi di 3 tempat, yakni Kejaksan, Mundu dan Cangkol,” kutip buku Wabah Penyakit dan Penanganannya di Cirebon 1906-1940 karya Imas Emalia (2020) dari De Gezondmaking van Cheribon, Overdruk uit De Koloniale Studien, Vierde Jaargang, Deel 1, 1916-1917.
Tingkat kematian akibat malaria di Cirebon tertinggi terjadi pada tahun 1915. Dari 450 jumlah penduduk di Kejaksan 161 menderita malaria.
“Dari 26.000 orang yang ada di Cirebon, 1.200 orang meninggal dunia akibat malaria,” sumber dari surat kabar de Preanger Bode terbit 10 Februari 1915. *