Asal Usul Plangon Cirebon, Terdapat Kerajaan Monyet di Dalamnya

27 November 2022, 07:30 WIB
Hutan Kera Plangon, CIrebon /IG @info.ciayumajakuning

PORTAL MAJALENGKA - Berikut ini asal usul Plangon Cirebon, terdapat Kerajaan Monyet di dalamnya.

Plangon sendiri berasal dari kata 'Tegal Kelangenan' yang berarti sebuah tempat atau bukit untuk menenangkan diri.

Sedangkan dalam versi lain menjelaskan bahwa Plangon berasal dari kata 'Pelangonan' yang berarti tempat istirahat.

Baca Juga: UMK Bandung 2023 Naik 7,88 Persen, Berapa Gaji Buruh Tahun Depan?

Plangon merupakan hutan belantara dengan monyet-monyet yang berkeliaran di sekitar makam dua orang Pangeran.

Menurut kisah yang beredar di masyarakat, jumlah kera-kera itu tidak pernah berubah dari dahulu hingga sekarang yaitu 99 ekor.

Menurut yang ditafsirkan oleh sebagian masyarakat jumlah tersebut sebagai simbol Asmaul Husna.

Baca Juga: IDENTITAS 3 PELAKU PENIPUAN Terhadap Jama'ah Umroh Asal Majalengka dan Indramayu

Dikisahkan sekitar 4 abad lebih ada dua orang pangeran yang bernama Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan mencari tempat yang tenang untuk memecahkan problematika kehidupan yang sedang dihadapi.

Akhirnya kedua Pangeran tersebut menemukan sebuah bukit yang terletak di sebelah Barat Kota Cirebon.

Tempat itu dianggap sebagai tempat yang paling cocok untuk melaksanakan maksud kedua Pangeran tersebut. Akhirnya kedua orang pangeran yang katanya masih keturunan dari Baghdad naik ke atas bukit tersebut.

Baca Juga: KISAH MISTIS Penjual Es Cincau Saat Berjualan Dekat Kampung Mati di Majalengka

Namun ketika dalam perjalanan ke atas bukit kedua Pangeran itu dihadang oleh penjaga hutan Plangon yang bernama Pangeran Arya Jumeneng.

Sehingga terjadilah mereka perang tanding dan di antara mereka saling mengeluarkan jurus dan ilmu kanuragannya masing-masing.

Mereka pun saling adu kesaktian, hingga akhirnya kedua pangeran dari Baghdad itu dapat memenangkan pertarungan. Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: DARI KELUARGA PETANI, Versi Lain Asal-usul Penguasa Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta

Ketika sampai di atas bukit, kedua Pangeran itu membuat tempat peristirahatan dan tempat peristirahatan itu yang akhirnya menjadi tempat peristirahatan terakhir kedua Pangeran tersebut.

Memang bagi para pengunjung yang baru berkunjung ke tempat ini terkesan tempat itu terasa menyeramkan.

Selain karena memang hutannya yang cukup lebat, juga setiap gerak kita akan diikuti oleh kera-kera yang terkadang sedikit jahil.

Baca Juga: UMP Jakarta 2023 Naik 5,6 Persen, Upah Buruh Tahun Depan Hampir Sentuh Angka 5 Juta

Untuk itu ketika naik bukit pawang setempat setidaknya juru kunci menyertai untuk membantu jikalau monyet-monyet tersebut menjadi nakal dan beringas terhadap para pengunjung.

Untuk sampai ke puncak bukit Plangon kamu harus menaiki banyak tangga. Tidak ada yang tahu tentang jumlah pasti tangga tersebut.

Tapi dengan berjalan santai kita memerlukan waktu sekitar 30 menit atau sekitar setengah jam untuk sampai puncak Plangon.

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Hari Ini: Ada Argentina Ngamuk, Prancis Ngotot

Karena banyaknya monyet yang ada di sana. Oleh karenanya para pengunjung disarankan membawa makanan seperti kacang-kacangan yang akan kita berikan kepada monyet-monyet tersebut.

Setelah kita naiki beberapa puluh tangga, Pawang Plangon memberikan penjelasan bahwa di hutan ini ada enam kerajaan monyet.

Di mana masing-masing wilayah dipimpin oleh satu jawara monyet. Wilayah kedua sampai 6 adalah semakin keatas sampai puncak yang dipimpin oleh masing-masing jawara.

Baca Juga: Misteri Situ Sangiang Majalengka, Konon Terdapat Ikan Jelmaan Prajurit Kerajaan Talaga Manggung

Belum tahu pasti dari mana asal monyet-monyet tersebut. Tapi memang ada beberapa hal yang menurut penduduk sekitar adalah aneh dengan monyet-monyet itu.

Pasalnya pada hari-hari tertentu di mana monyet-monyet tersebut tidak turun ke bawah tapi terus bersembunyi di atas pohon. Hari-hari tersebut diantaranya jatuh pada tanggal 1 Muharram.

Pada 1 Muharram ternyata tidak ada satupun monyet yang mengambil makanan apabila dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

Baca Juga: Sering Dilupakan, Goa Jepang Majalengka Ini Miliki Nilai Sejarah yang Tinggi

Setelah sampai di puncak bukit ketika bisa melihat makam kedua Pangeran tersebut dengan tanah sekitar makam yang datar, bangunan dengan luas kurang lebih 100 M tersebut terlihat banyak ditumbuhi lumut.

Makam tersebut selalu terkuni dan terbuka pada hari-hari tertentu saja.

Itulah kisah asal usul Plangon Cirebon, yang ternyata terdapat kerajaan monyet di dalamnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Touching TV

Tags

Terkini

Terpopuler