Dari Nama Babakan Sinom Menjadi Desa Babakan Anyar

- 24 Agustus 2020, 10:18 WIB
ILUSTRASI Desa Wonorejo, Kalimantan Selatan. *
ILUSTRASI Desa Wonorejo, Kalimantan Selatan. * /PIXABAY/

Makam Kramat Buyut Sawala menjadi aset penting bagi Desa Cipaku. Meskipun cagar budaya ini tidak menghasilkan keuntungan materil bagi desa Cipaku, namun Makam Kramat Buyut Sawala menjadi sisi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Cipaku.

Desa Cipaku memiliki keterkaitan dengan Desa Heuleut. Cipaku dahulunya merupakan cantilan Desa Heuleut.

Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan tegalan yang tak bisa ditanami. Sehingga mengakibatkan warga di Desa Cipaku mengalami ketertinggalan dalam bidang agribisnis.

Infertibilitas tanah di Cipaku menyebabkan masyarakat Cipaku merasa kesulitan bercocok tanam.

Tak kurang dari seratus hektar atau sepertiga tanah di wilayah Desa Cipaku adalah milik Balai Diklat Kehutanan.

Baca Juga: Muamalat Raih Top CSR Awards  

Tanah tersebut sepenuhnya merupakan lahan hutan jati (tectonia grandis), dan mahoni (mahogany).

Dahulu kawasan hutan ini adalah tempat yang "angker". Sebelum dibangunnya terminal Cideres, kawasan hutan Cipaku merupakan daerah yang sangat sepi.

Di kalangan masyarakat setempat muncul sebuah mitos atau kepercayaan. Bilamana ada orang yang lewat hutan jati Cipaku maka orang tersebut harus melemparkan uang.

Mitos ini diketahui oleh orang-orang luar Majalengka. Penulis masih ingat ketika tahun 1970.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah