“Membagikan pengalaman serta pengenalan baik wisata, budaya, dan keanekaragaman selama mengikuti pertukaran mahasiswa merdeka,” ucap Soni.
Awal penulisan buku Soni didukung penuh oleh teman satu angkatan PMM, Soni menceritakan tentang bukunya, mengisahkan perjalanan serta petualangan kami peserta PMM 3 inbound UPI di kota yang dijuluki bumi pasundan.
“Ingin saya sampaikan kepada pembaca melalui buku ini tentu saja yang paling utama yaitu bertujuan untuk meningkatkan potensi pada mahasiswa bahwa mahasiswa itu harus berkarya serta berkreasi dengan kreatifitasnya. Dan melalui buku ini semoga mahasiswa khususnya peserta PMM 4 yang saat ini sedang berjalan dapat terinspirasi dan termotivasi untuk berkarya serta berkreasi,” ucap Soni dengan penuh harapan.
Buku “Rihlah di Bumi Pasundan” menjadi saksi bahwa perjalan merupakan cara untuk memahami budaya dan lingkungan sekitar, perjalanan merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga untuk memahami budaya dan lingkungan sekitar.
Melalui pengalaman langsung, kita dapat merasakan keunikan setiap tempat, bertemu dengan orang-orang lokal, dan menjelajahi tradisi serta kehidupan sehari-hari yang mungkin berbeda dari kita.
"Ini membuka pikiran kita untuk menghargai keanekaragaman dunia dan memperluas pemahaman tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Maknanya pengalaman tidak akan ada tanpa adanya perjalanan, dan pengalaman itu sangatlah berharga” ujar Soni.
Soni berharap pembaca dapat membuka pikiran dan hati terhadap keberagaman.
“saya berharap pembaca akan merespons buku ini dengan membuka pikiran dan hati mereka terhadap keindahan budaya dan keanekaragaman lingkungan di seluruh dunia. Semoga buku ini menginspirasi mereka untuk menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu yang lebih dalam dan memperkaya pemahaman mereka tentang hubungan antara manusia dan lingkungan tempat kita tinggal,” ucap Soni.