Berikutnya, pendapat yang mengatakan terjadi pada malam ke-23 bulan Ramdhan. Pendapat ini didukung oleh Imam Syafi’i. Dalam satu hadits dijelaskan, salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Unais bertanya perihal malam Lailatul Qadar,
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى نَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ الْمُبَارَكَةَ
Artinya, “Wahai Rasulullah, kapankah kami bisa memperoleh malam penuh berkah ini?”
Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa di Malam Lailatul Qodar
Rasulullah menjawab,
الْتَمِسُوهَا هَذِهِ اللَّيْلَة (وَقَالَ وَذَلِكَ مَسَاءَ لَيْلَةِ ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ)
Artinya, “Carilah pada malam ini (malam 23 Ramadhan)”
Baca Juga: Keren Nih, Kapolri Listyo Sigit Bagikan Bansos Kepada Mahasiswa yang Tidak Mudik Lebaran 2021
Selanjutnya pendapat yang menyebutkan Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27 bulan Ramdhan. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama. Landasan argumennya berdasarkan atsar Ubay bin Ka’ab berikut,
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ: (وَاللَّهِ إِنِّي لأَعْلَمُهَا وَأَكْثَرُ عِلْمِي هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقِيَامِهَا، هِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ