Sementara, jalan akses pelabuhan dari jalan akses yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan Ramp on/off jalan akses progresnya sudah mencapai 99 persen.
Terkait pengelolaan pelabuhan Patimban, juga sudah diumumkan calon perusahaan operator yang lolos tahap prakualifikasi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban pada 20 Oktober lalu.
Baca Juga: 160.204 Kendaraan Kembali Masuki Jakarta
Yaitu Konsorsium Patimban terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Beberapa hal lainnya yang sedang disiapkan diantaranya penyiapan SOP pemanduan dan penundaan kapal, SOP penetapan alur pelayanan, dan penyiapan sarana bantu navigasi kapal.
Selain itu pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security), dan penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure).
Baca Juga: SAH, UMP Jawa Barat 2021 Tidak Naik
Selain itu, izin pengoperasian pelabuhan, penyiapan peta laut, pengerukan alur pelayaran, penentuan tarif, penyediaan listrik oleh PLN, penyediaan air bersih oleh PDAM, serta peningkatan kapasitas SDM Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Terkait uji coba sandar sudah selesai dilaksanakan per Minggu, 31 Oktober 2020. Dimana uji sandar ini telah dilaksanakan dan diawasi langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di area seluas 369 ha dan backup area 356 ha, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp43,2 triliun.